Jadi ceritanya ada yang berkunjung ke blogku ini, bertanya tentang berapa kira-kira biaya hidup selama 14 hari untuk jalan-jalan di negara Swiss. Berhubung waktu Januari-Februari 2011 saya menumpang hidup, alias biaya selama saya menetap selama 2 minggu di Swiss sepenuhnya ditanggung sponsor saya yang sangat baik hati, jadi saya tidak membuat catatan berapa banyak pengeluaran selama saya disana.
Yang saya tahu untuk urusan tempat tinggal dan biaya hidup di Swiss mahal, malah masuk kategori negara termahal sedunia.
Menurut hasil studi UBS Bank, Zurich menempati posisi kedua untuk ukuran biaya hidup termahal di dunia yang disusul Jenewa pada posisi ketiga biaya hidup termahal di dunia.
Daripada ngarang atau menebak-nebak, barusan ini saya wawancaralah salah seorang teman baik saya yang biasa sering saya recoki untuk urusan seputar jalan-jalan. Namanya Kei Shinta http://keishinta.wordpress.com Pengalaman dia selama 14 hari di Swiss.
Rincian pengeluarannya :
Hotel USD 100/night
Makan 3 kali, 100 USD/hari
Transportasi 10 hari dengan swiss pas 500 CHF/10 hari
Tiket masuk tempat wisata 14 hari 1000 CHF
wkt itu musim gugur september 2010, dingin jadi sering makan 1 hari bisa 100 CHF, untuk urusan minum seringnya coca cola mulu.
*(Kurs Juni 2011, 1 CHF antara Rp. 9.000 – Rp. 9.500)
Kalau mau irit ya bisa minum air kran, gratis! air kran di Eropa bisa langsung diminum tidak perlu kuatir, lainnya halnya kalau beli air putih dalam kemasan, mahal malah lebih mahal dari di Indonesia.
Hari ini 14 Agustus 2011 Kei sudah menuliskan pengalaman dia ketika liburan di Swiss. Untuk detailnya silakan klik –> http://keishinta.wordpress.com/2011/08/14/biaya-hidup-di-swiss-menghitung-biaya-liburan-di-swiss
Zurich menempati posisi kedua untuk ukuran biaya hidup termahal di dunia. Pendapatan dan gaji rata-rata yang diperoleh warga Zurich adalah terbesar di dunia. Sebut saja misalnya gaji guru sekolah dasar sebesar US$84 ribu atau Rp750 juta per tahun atau tertinggi di dunia untuk ukuran seorang guru. Karena itu, wajar pula jika biaya hidup di kota ini sangat tinggi.
Zurich, menjadi sangat terkenal dan mahal berkat tujuan wisata ke pegunungan Alpine. Kebijakan pajak yang rendah telah menarik banyak investor ke negara ini.
Jenewa menempati posisi ketiga biaya hidup termahal di dunia. Ini juga bisa terjadi karena gaji rata-rata yang diperoleh warga Jenewa merupakan tertinggi ketiga di dunia. Dengan bayaran sebanyak itu, warga Jenewa juga bisa berbuat lebih banyak. (Sumber: UBS Bank)
Jadi tergantung kita melihat dari sudut pandang mana kategori mahalnya tersebut, karena pendapatan tertinggi penduduknya juga menimbulkan biaya hidup yang masuk kategori termahal sedunia.
Kalau untuk urusan pajak, dibandingkan dengan negara Eropa lainnya seperti Jerman, pungutan pajak di Swiss lebih rendah.
Detail. Foto: Copyright Nella Silaen
Tulisan Terkini:
- Cara Merawat Tanaman Mawar Agar Besar Bunganya
- Air Cucian Beras Bagus Sebagai Pupuk Tanaman Begini Mengolahnya Agar Tidak Bau
- Cerita Pulang Ke Jerman Naik Pesawat Emirates Sebelum Pandemi dulu
- Ampuhnya Bawang Merah sebagai Pupuk Penyubur Tanaman Anggrek
- TOSARI UDAYANA Keturunan Indonesia Lolos ke FINAL Voice Jerman 2020
- Lockdown Kedua di Jerman di Perpanjang Salon Buka Resto Harus Tutup Berikut Aturan lainnya
- Belum Niat Pindah Warga Negara Perpanjang PASPOR Indonesia di Jerman Kedua Kalinya
- Cara Atasi Kuntum Anggrek Bulan Rontok Tiba-tiba Karena Akar Kena Cendawan Root Rot Istilahnya
- Cara Merawat Bunga Lili Tiger Agar Berbunga Tiap Tahun
- Penyebab Video Trending di Youtube Padahal Youtuber nya Jarang Upload
- Cara Bikin Video Reaksi di Youtube Bisa Dimonetisasi Tidak Kena KLAIM HAK CIPTA
- Bukan Berbunga Malah Anggrek Cattleya Tumbuh Keiki Hal Ini Penyebabnya
- Tour Kebun di Balkon Rumah Sambil Panen Timun dan Zucchini Terakhir
- Ladang Bunga Potong di Jerman Tanpa Penjaga Pembeli Petik dan Hitung Sendiri yang dibeli Uang Masukin Tong
- Cara Mengatasi Daun Anggrek Menghitam Gosong Kena Sunburn
No Responses