Cerita Melahirkan Anak Kedua Melalui Operasi Sesar

Sayup-sayup saya mendengar nama saya disebut dan saya diminta menggerakkan kedua kaki saya. Mata saya masih tertutup rapat ngantuk sekali rasanya lalu saya mencoba melakukan apa yang saya dengar. Saya tidak merasakan kalau saya bisa menggerakan kedua kaki saya. Perawat bertanya lagi dan saya menjawab dan menggeleng kalau saya tidak merasakan kedua kaki saya. Perawatnya bilang akan ditunggu 15 menitan lagi.

15 menit kemudian perawat menyuruh hal yang sama supaya saya menggerakkan kedua kaki, saya berusaha sekuatnya, akhirnya kaki kiri berhasil saya gerakan (hanya sedikit bisa bergerak!), kaki kanan sama sekali tidak bisa saya gerakan.

Setelah ditunggu 10 menitan lagi, saya dibawa ke ruang ibu dan anak. Di ruangan ini ada juga ruang menyusui dan kantornya para perawat bayi. Setelah sampai diruang ibu dan bayi, perlahan saya buka kedua mata saya karena saya dengar suara bapaknya Benjamin sedang ngobrol dengan perawat. Saya tidak bisa melihat dengan jelas karena kacamata saya entah kemana mungkin disimpan saat saya tidak sadar di meja operasi. Kututup lagi mataku karena rasanya ngantuk berat seperti orang tidak tidur berhari-hari ngantuknya tidak tertahankan.

 

Tahu tidak katanya saya tidak sadar selama 2 jam!. karena selama itu tidak sadarkan diri makanya tidak ada proses inisiasi dini bayiku seperti pada anak pertama dulu. Perawat juga sudah memberikan susu ke bayiku karena menangis melulu (lapar).

Mungkin karena mendapat 2 jenis pembiusan makanya selama itu saya tidak sadarkan diri. Saya dibawa kemar inap, badan rasanya lemas sekali dan pegal-pegal plus ngantuk beratnya tidak juga hilang. Setelah dirumah saya lihat-lihat foto-foto dari hp suami, saat Lisa Marie di taruh di dadaku tuh saya sama sekali tidak ingat, saya kira bayi itu adalah foto-foto lama Benjamin, saya bolak balik pandangi dan tanya mama juga katanya semuanya Lisa Marie, beneran saya tidak ingat padahal foto-fotonya sudah di kamar inap saat saya sudah sadar.

Cerita Melahirkan Anak Kedua Melalui Operasi Sesar. bayi berbaring di dada ibu

Bisa ya bayi nemplok begini tidak jatuh hehe. Lengan kanan kiriku ada seperti bekas goresan tuh warnanya biru seperti di gebukin

 

Keesokan harinya saya lihat lengan kiri dan kanan lebam kata suamiku seperti bekas digebukin haha. Mungkin terjadi saat perawat mau memindahkan saya dari ranjang operasi ke ranjang untuk ke kamar inap.

Benjamin yang menginap sehari sebelum saya lahiran, datang ke rs bersama oma dan opanya. Puji Tuhan Ben tidak rewel jadi anak baik selama 3 malam menginap. Pas datang ke rs ya selesai menginapnya, malamnya pulang ke rumah sama bapaknya dan dia senang sekali ketemu bapaknya dan saya tapi juga sedih saat oma opanya pulang.

Keluarga besuk saat saya melahirkan

Benjamin menginap 4 hari 3 malam di rumah omanya, dan hari ketiga saya di rs Benjamin dan mak mertua datang deh

 

Rangkuman Proses Melahirkan (Sesar):

• Alat cek jantung bayi (ctg) memberikan juga informasi mengenai kontraksi.
• Bidan membantu kita sejak datang ke ruang kebidanan dan juga menemani sampai ruang operasi.
• Sebelum operasi sesar tidak boleh makan sekitar 5-7 jam. Minum air putih boleh, namun 1-2 jam sebelum operasi tidak dibolehkan minum lagi, padahal haus sekali dan saya dikasih sebotol kecil sirup vitamin sebagai penghilang dahaga.

• Saya kira dari bukaan 2 ke bukaan 10 akan lama sekali lebih dari 1 hari, makanya waktu dokter bilang operasi saja saya iyakan bilang oke deh di sesar aja, ternyata 5-6 jam menunggu operasi sakit kontraksinya sudah tiap 5 menit, tahu begitu mending saya normal deh.
• Sakit kontraksi 10x lebih sakit dibanding sakit menstruasi, kalau tahu cara mengatur pernafasan langsung hilang sakitnya.
• Kalau tidak ada kondisi darurat, tidak ada halangan apun lebih baik lahiran normal. Kalau misal dokternya menyerahkan pilihan pada kita ya lebih baik pilih lahiran normal. Kalau sudah mantap mau operasi sebaiknya pas due date langsung operasi jangan ditunggu lebih lama karena sakit kontraksi tidak nyaman mau dibawa operasi.

• Lamanya proses operasi sesar sekitar 15 menitan, yang lama menunggu persiapannya 5-6 jam.
• Sesar kedua kalinya mungkin kalau mau sampai punya anak tiga di sesar, dilakukan dari tempat/lokasi pertama dibedahnya. Kalau jaman dulu kan tiga kali sesar maka dibedah bawah, kiri dan kanan. Ceritanya jaman makin canggih jadi kalau mau tiga kali sesar ya dari tempat yang sama.
• Benang operasinya seperti benang layangan (licin). 2 kali dioperasi saya tarik sendiri tuh benangnya haha dasar pasien bandel ya. Kalau yang anak pertama benangnya saya tarik/lepas setelah 3 bulan, pas anak kedua nih setelah sebulan operasi benangnya sudah lepas tidak sengaja tertarik.

• Kalau bius lokal suami akan masuk juga ke ruang operasi, kalau bius total tidak ikutan masuk.
• Baju operasi tuh baju daster yang belakangnya terbuka hanya dikasih tali pengingkat dibagian atas.
• Mau operasi lepas pakaian, sepatu dan perhiasan, kacamat boleh pakai ko.

• Rambut pubis (kemaluan) di cukur supaya bagian perut bawah yang akan disayat bersih. Dicukur sama bidan cepat banget pakai pisau cukur mesin.
• Dapat 2 impus, yang satu jarumnya ada selang mini sepanjang kira-kira 5 cm, sakit sekali karena dimasukan dalam ke bawah kulit. Tidak nyaman saat tertekan saat mengurus bayi. Hari ketiga saya minta lepas jarum impusnya eh hanya satu yang dilepas, besoknya saya lepas jarum satunya lagi tanpa izin dokter perawat (pasien bandel haha) kaget pas cabut jarumnya kulit saya bolong.
• Selain tangan disiksa impus, perut juga kena siksa juga, ada kantong kateter urin dan kateter botol penampung darah. Saya tidak berani lihat perut bagian kateter penampung darah ini karena saya mikirnya pasti perutku bolong deh sama jarumnya karena rasanya kulit seperti di silet. Hari ketiga baru dilepas dokter inipun setelah saya minta. Kateter urin dilepas sehari sebelumnya karena sehari setelah operasi sudah bisa ke toilet sendiri.

• Perut penuh angin tersiksa sekali karena tidak bisa kentut dan tidak pup selama 3 hari. Tidur tidak nyaman perut bunyi-bunyi terus dan nusuk-nusuk. Walau dikasih sirup herbal untuk mengurangi angin diperut tidak banyak membantu. Saya minta bapaknya Benjamin bawain minyak kayuputih, hari ketiga baru bisa plong kentut terus-terusan tidak peduli lagi sama teman sekamarku haha, enak bangett legaaa dan akhirnya bisa buang air besar.
• Setelah lahiran malamnya bayiku dibawa ke ruangan perawat, Puji Tuhan perawatnya baik banget katanya supaya saya bisa tidur, kalau pas lahiran anak pertama saya tidak tidur 2 malam Karena anakku nangis melulu. Di rs ini bayi dan ibu room-in sekamar 24 jam.
• Asi langsung keluar dan Lisa juga pintar nenennya, kalau lagi lahirannya Benjamin asiku tidak langsung keluar.

• Di rs sudah ada pakaian bayi, handuk, diaper, dll kebutuhan bayi komplit sudah ada di kamar inap. Bisa dipakai selama kita disana, jangan dibawa pulang ya diaper dan pakaian bayinya haha.
• Selain kebutuhan bayi sudah disediakan, buat ibu nya ada juga yang disediakan rs. Ada lemari di kamar mandinya isinya pembalut ukuran panjang dan tebal sekali, celana dalam sekali pakai, lapisan penahan bra supaya asi tidak membasahi bra dll.
• Makanan di rs enak sekali 😎 hehe. Sarapan ala buffet ambil sepuasnya di ruang makan. Makan siang dan malam bisa pilih ada 2-3 menu. Sehari sebalumnya ada petugas yang datang menanyakan maunya menu makanan apa.

• Setiap hari ada terapis yang datang untuk mengajarkan senam (sambil berbaring), kalau di Indonesia istilahnya senam nifas kali ya. Setelah operasi badan rasanya encok kan nah supaya stamina ibu nya kembali lagi ada senamnya dalam bahasa Jerman istilahnya Rückbildungsgymnastik. Setelah pulang dari rs kalau mau ikut kelas Rückbildungsgymnastik ditanggung asuransi ko.
• Semua biaya operasi dan 5 hari di rs ditanggung 100% asuransi.

• Kalau mau nyaman menyusui pergi ke ruang ibu dan bayi karena ada ruang khusus menyusui, sangking seringnya Lisa dan saya ke sana para perawat sudah hapal nama kita deh haha secara 4 malam kita nginep di rs 😀 . Pokoknya dibuat senyaman mungkin supaya proses menyusui menyenangkan.

Ada kursi khusus, bantal menyusui, jongkongkan buat naruh satu kaki saat proses menyusui. Kalau haus sudah ada air putih tersedia disamping bangku kita. Saat bayi kita tidur kita bisa gunakan pompa asi yang ada diruangan ini, bilang saja mau pompa asi, nanti dikasih botol dan selangnya, setiap mompa selalu dikasih botol yang baru (bersegel), lalu kasih hasil pompanya ke perawat nanti disimpan dikulkas, dipanaskan saat bayinya bangun. Di ruangan ini ada juga meja ganti baju bayi, kebutuhan bayinya sudah disediakan disitu, ibunya yang ngurus bayinya sendiri, kecuali kalau baru pertama kali akan diajarin perawat. Jangan lupa nyalakan lampu pemanas yang ada dibagian atas nih supaya bayi kita tempat hangat.

• Seminggu setelah operasi badan rasanya sudah enak/nyaman beraktifitas. Kalau waktu sesar anak pertama butuh 3 minggu untuk benar-benar pulih. Harus banyak bergerak supaya cepat pulih. Belum seminggu dirumah saya sudah jalan kaki ke pusat kota, lama deh jalannya karena tidak bisa jalan cepat (sakit/pegal), kalau normalnya jalan kaki butuh 15 menitan ini sampai 30 menit an baru sampai pusat kota, soalnya jalan gaya siput 😆 haha.

bayi lucu baru lahir. anak blasteran, anak bule indonesia. Bayi baru lahir sampai seminggu tidur melulu

Seminggu pertama tidur melulu, mungkin kalau ditotal hanya 2 jam buka mata nya deh

 

Demikianlah cerita saya mengenai Cerita Melahirkan Anak Kedua Melalui Operasi Sesar, semoga pengalamanku berguna bagi kalian yang kebetulan juga tinggal dan akan melahirkan di Jerman. Kalau kamu baru pertama kali berkunjung ke blog saya dan suka tulisan ini silakan subscribe follow blog saya, supaya tidak ketinggalan postingan cerita dari Jerman berikutnya, kolom berlangganan mengikuti blog ada dibagian kanan atas postingan.

Video Selamat Datang Lisa Marie anak keduaku

 

PursuingMyDreams - Emaknya Benjamin

↑ Grab this Headline Animator

 

Artikel terkait:
Rangkuman Pengalaman Kehamilan Trimester 1 – 3
Jurnal Kehamilan (Screening Test / Amniocentesis )
Jurnal kehamilan (Pemeriksaan di Dokter di Jerman)
Pentingnya Pemeriksaan Pasca Melahirkan
5 Hal Mengenai Melahirkan di Jerman

66 Comments

  1. Fanny Fristhika Nila July 3, 2017
  2. Fanny Fristhika Nila July 3, 2017
  3. Sherly Nazulia Dewi May 18, 2017
  4. Lina Sormin Setiawan May 12, 2017
  5. Lulu May 10, 2017
  6. sisy May 10, 2017
  7. Nora Mayasari May 2, 2017
  8. jessmite May 1, 2017
  9. Nora Mayasari April 30, 2017
  10. Nora Mayasari April 29, 2017
  11. Prih April 28, 2017
  12. rayamakyus April 28, 2017
  13. cahaya 41 April 28, 2017
  14. dewinielsen.com April 27, 2017
  15. adelinatampubolon April 27, 2017
  16. titintitan April 26, 2017
  17. ysalma April 26, 2017
  18. mayang koto April 26, 2017
  19. adhyasahib April 26, 2017
  20. Melissa Octoviani April 25, 2017
  21. monda April 25, 2017
  22. adhyasahib April 25, 2017
  23. Ghea Safferina April 25, 2017
  24. mayang koto April 25, 2017
  25. Ulfarick April 25, 2017
  26. dewinielsen.com April 25, 2017
  27. t3ph April 25, 2017
  28. wulanwahyudi April 25, 2017
  29. shiq4 April 25, 2017
  30. denaldd April 25, 2017
  31. shintadaniel April 25, 2017
  32. D Laraswati H April 25, 2017
  33. ayanapunya April 25, 2017
  34. Arman April 25, 2017
error: Content is protected !!