Cerita Kondangan Minggu Lalu. Sahabat blogger, saya ingin bercerita mengenai jalan-jalan saya minggu lalu. Seperti sekilas info yang saya sampaikan sebelumnya disini, kalau Frank dan saya pergi ke pesta nikahan teman saya di Belanda.
1. Perjalanan
Kita punya mobil pribadi tapi sudah tua usianya 13 tahun. Daripada kenapa-napa misal mogok dijalan (padahal tidak pernah), atau kuatir mobil bermasalah pas pulang, repot kalau masuk bengkel seperti sebelumnya, hiks sekali masuk bengkel habis 300-500 Euro (4,5 – 7,5 juta rupiah) jadi lebih baik sewa mobil saja. Biayanya hampir 2 juta rupiah untuk 4 hari, bisa pakai hingga 2000 km, kalau lebih ada perhitungannya lagi. Kita sih pakai sekitar 1100 an km.
Ketika Frank mau ambil mobil ditawarin macam-macam asuransi, petugasnya bilang kalau nabrak dan mobilnya rusak nanti bisa kena 500 Euro an. Frank bilang „ya jangan nabrak dong..“, jadi dia tidak beli asuransi lagi, karena sudah beli asuransi tertentu ketika apply di website sewa mobilnya.
Kita berangkat kamis sore 5 September karena pagi Frank dan saya kerja dulu. Berangkat jam 3 sore dan persiapan belum maksimal. Ada aja yang belum beres pokoknya hectic. Namanya ibu-ibu ya, pikir saya, ini butuh itu butuh. Bawa majalah, bawa macem-macem padahal tidak digunakan dong haha.
Jerman ke Belanda jaraknya sekitar 387 km, kita tidak berhenti sama sekali di jalan untuk istirahat. Huhh bosan sekali sekitar 3,5 jam perjalanan hanya melihat jalanan dan beberapa kali kena macet. Beberapa kali juga saya nyindir „nih mobil keren banget apa tidak ada ac nya ya gilee panas banget“. Saat itu memang sedang panas sekali 35 derajat C. Setelah tahu utak atik ac mobil saya bikin dingin deh 😀 .
2. Tempat Penginapan
Kami menginap di “Bed & Breakfast Jonkershoeve” lokasinya di: Loon 51 Liessel, Belanda. Tarif 75 Euro per kamar per malam, harganya masih sama dengan tahun lalu. Tahun lalu kami menginap disitu karena ada teman kita di Liessel juga, nah tahun ini ternyata teman kita sudah ada acara lain dan kita tidak sempat bertemu.
Dari Liessel ke tempat pesta sekitar 1,5 jam, saya sudah menyarankan cari hotel di dekat tempat acara, eh Frank maunya di Liessel, dia bilang kangen mau dengar suara kodok di kolam taman penginapannya. Padahal sama sekali kita tidak sempat duduk-duduk di depan kolam, sama sekali tidak ada waktu jalan-jalan menikmati keindahan taman penginapan karena jadwal jalan-jalan kita padat.
Lokasi penginapannya jauh dari kebisingan, hanya yang punya kendaraan pribadi baru bisa kesini karena tidak ada angkutan umum ke lokasi ini. Dari Jerman kita berangkat jam 3 sore, hampir jam 7 malam kita baru sampai. Setelah beres mengisi formulir untuk menginap Frank langsung ambil 2 botol bir dingin. Sejak diperjalanan dia sudah pengen banget minum bir dingin, untuk melepas rasa lelah. Habis dua botol ambil 2 botol lagi, kalau saya minum coca cola sajalah. Haha ternyata Frank bawa pajangan teddy bear dari kamar mandi rumah kita 🙂 .

Sampai Penginapan Langsung cari minuman Dingin
3. Pesta Pernikahan
Acaranya berlangsung dengan baik. Hari itu pemberkatan pernikahan teman saya Eva. Catatan sipilnya sudah berlangsung 2 hari sebelumnya. Awalnya kita sudah dikasih tahu supaya ke gereja saja, malam harinya saya terima email dari Eva, kalau kita sebaiknya ke rumah Eva dulu saja. Pas Frank dan saya sampai mereka sudah pada di jalanan dong mau berangkat. Hehe jadi malu kita ditungguin serasa tamu istimewa .
Acara gereja berlangsung jam 2 siang, jadi kami punya waktu 1,5 jam an untuk foto-foto dan menyantap makanan kecil dan minum kopi. Diakhir acara pemberkatan pernikahan, mamanya Eva menyematkan ulos ke Eva dan pasangannya. Pemberian ulos di iringi lagu Borhat Ma Dainang. Saya kan sudah lihat buku acara, wah ada lagu Batak siap-siap berlinang air mata nih pikir saya. Kejadian deh, ga tahu kenapa lagu Batak selalu bisa membuat yang mendengarnya menangis hiks. Bahkan teman Eva yang asli Jawa duduk di belakang saya banjir air mata. Dia sama sekali tidak mengerti lirik lagunya, tapi musiknya bisa membuat dia menangis.

Pemberkatan Pernikahan Temanku
Acara digereja berlangsung kurang lebih satu jam. Setelah selesai ibadah, jemaat yang hadir memberikan selamat kepada kedua mempelai. Banyak sekali yang hadir, termasuk teman-teman kursus integrasi Eva. Saya melihat lumayan banyak lah wajah-wajah asia, saya pikir mereka orang Indonesia. Mau negor sungkan, tapi ko mereka tidak menyapa saya sih 😆 .
Ternyata setelah dikenalin Eva, teman-temannya tersebut asal Thailand dan satu asal dari Vietnam. Kalau melihat sekilas beneran mirip wajah wanita-wanita Indonesia loh. Teman Eva yang asli Indonesia ada 3 orang, dan yang 1 tersebut ikut hingga ke acara makan malam, jadi kita bisa mengobrol lebih banyak.
Di Eropa, umumnya untuk pesta pernikahan tamunya tidak banyak. Maksud saya yang ikut sampai acara makan malam biasanya hanya keluarga dan teman dekat. Tidak bisa semua diundang hingga jamuan makan, karena muahal sekali. Biasanya yang ikutan hingga jamuan makan sekitar 20-30 orang (plus minus). Bayangin saja menu makan misal satu orang minimal 60-70 euro (900rb rupiah – 1 juta rupiah per orang) bisa lebih tinggi lagi, kalau 100 orang yang diundang ngegoyang pohon duit dulu deh sampai rontok semua daunnya 😀 .
Beberapa hari sebelum hari H, saya dikirimi email oleh temannya Eva yang mengkoordinir acara, saya ditanya mau makan apa. Jadi sudah ada daftar makanannya kita tinggal pilih.
Vorspeise
Lachs/Garnele mit Curry Mayonnaise
oder
Carpacio
Hauptspeise
Meerbarsch mit Hummersosse
oder
Tournedos mit Rotweinjus order Bernaissosse
Terima kasih ke canggihnya teknologi, Frank google ketemu deh foto-foto menu makanannya, jadi kita tahu nama yang aneh itu isinya apa dan kita jadi tidak salah pilih 😉 .
Dari keluarga Eva yang datang adalah mama dan pamannya. Ayahnya Eva sudah wafat. Nah saya membayangkan ketika mama saya datang ke pernikahan saya tahun lalu. Mamaku bilang makanan di pestaku tidak enak, lebih enak curry wurst (kentang goreng dan sosis berbumbu) di Berlin. Jadi makanan di pesta yang mahal tidak enak di lidah mamaku dan makanan yang murah meriah cuma sekitar Rp.50.000 paling enak buat si mama haha.
Karena sama-sama orang Batak, jadi saya mengira-ngira mama temanku Eva bakalan seperti mamaku. Benerrr bangettt, ga enak katanya, kasihan juga sih kalau lidah Asia ketemu makanan Eropa tidak selera menyantap walaupun makanannya sudah dihias sedemikian menariknya.
Kalau saya sih sukaa dongg. Frank juga suka dan dia kasih nilai 9 untuk jamuan makan malam hari itu 😎 .
Kado umumnya bentuk barang, ada juga yang memberikan duit tapi jarang sih. Saya ko malu kalau mau kasih duit, soalnya ke banting sama harga makanannya hehe. Frank bilang kalau kasih duit, pengantennya isi bensin ya menguap begitu saja tidak ada kesan yang tertinggal dari kado pernikahan. Seperti tradisi di Jerman kado di buka di depan yang memberikan 🙂 .
4. Acara Sabtu
Tadinya mau ke Den Haag ada pesta rakyat di KBRI, sudah janjian dengan teman kita di Eindhoven, kak Ephie namanya. Tapi capee banget 😐 Setelah pesta di hari jumat itu dari lokasi jamuan makan malam kita masih ke rumah Eva dan ngobrol-ngobrol hingga jam 1 dini hari.
Ketika pulang maklum bukan di negara sendiri, jadi nyasar dong di jalan tol butuh waktu 2 jam lebih sampai penginapan padahal pakai gps. Peter si gps tercinta membawa kita melalui hutan berantara dekat penginapan, pokoknya serem banget sudah membayangkan kalau di Indonesia bisa ada perampok kali deh kalau masuk hutan atau berkendara tengah malam. Jam 3 dini hari sampai di penginapan dan kita cape berat.
Besok paginya pas saya cek hp, untung kak Ephie bilang tidak usah ke Den Haag, jadi kita disuruh datang ke rumah dia jam 12 siang dan Kak Ephie hari sebelumnya pas bikin lontong sayur, lalu saya disuguhi dong, enakkk banget dan sambelnya pedasnya mantap!. Sudah 3 tahun tidak menyantap lontong sayur begini.

Lontong Sayur buatan kak Ephie enakkk bangett
Kita belanja ke Toko asia didekat rumahnya kak Ephie. Saya borong kerupuk mentah, mie instan dan sambal botolan karena di Jerman mahal.
Hari minggu 8 September, pagi jam 10 setelah sarapan Frank dan saya kembali ke Jerman. Cape deh kalau jalan-jalan singkat sekali hanya 3 malam. Nah pulangnya lewat taman mawar di Lottum. Tahun lalu saya membeli 3 tanaman disana. Tahun lalu saya hanya buat video singkat tamannya, dan tahun lalu saya belum terlalu suka tanaman jadi belum terlalu banyak potret tanaman-tanamannya, dan tahun ini banyak sekali mawar-mawar yang saya potretin. Tunggu ceritanya di postingan berikutnya, teman-teman pecinta gardening pasti suka :).
Baca juga:
- Mengunjungi Keukenhof Kebun Dapurnya Belanda
- Jalan-jalan ke Volendam
- Serunya ke Museum Madame Tussaud Amsterdam
- Penasaranku akan “Red Light District Amsterdam”
Aneh buat yang tidak terbiasa makan sih hehe 😀 .
Itu makanannya terlihat aneh mbak, tapi keknya enak kalo dicoba hehe 😀
Hai Nisa iya pengennya lontong sayur, karena daging banyak banget disini,
kalau lontong kan ini setelah 3 tahun baru makan lagi 😀 .
Semoga kamu bisa kesini yaa 😉 .
Aku just ngiler lontong sayurnya mba ahahaha, emang dasar aku wong endonesaaa. Ngeliat daging (menu kawinanya) ama lontong prefer si lontng sayur hihihihihi
Tapi seru ya mba acara kondanganya, karena yg datang kan hanya kerabat dekat saja. Jd istilahnya lebih nyaman klo mingle dan lain sbagainya.
Enak banget sie yaa mba jerman ke belanda istilahnya kaya jakarta ke bandung gitu kali yaaa. Aaahhhhh one day nisaa one day bisa kesana. ;)))
Pasti seru deh mba nella bisa borong krupuk, mie instant dan sambel botol hihihih
Iya mbak Ika, acara pernikahan sederhana disini, biasanya hanya mengundang keluarga dan teman dekat saja.
Acaranya kayaknya sederhana ya Nel. Gak seperti di tanah air yang rempong banget
Semoga kapan-kapan kita bisa bertemu ya Yan 😉 .
baju kebaya nya mbak nella bagus dech. warna merah ya mbak itu? pokok nya cantik dech.
yana juga ga tahan pengen cpt ke holland. cerita mbak nella sllu bkin penasaran orng.
Iya mbak Zizy, teman kita tersebut semoga jadi ingat kita terus ya 😉 .
Aku juga lho, kalau ke pesta pasti lebih suka kasih hadiah berupa barang. Biar jadi kenang-kenangan buat dia karena dipakai terus….
Haha iya lontong sayurnya mantap loh nih 😀 .
Iya pak Ded mendengarkan lagu Indonesia di LN rasanya beda, bikin terharu dan kangen tanah air 😀 .
Menikah di sana mahal sekali ya mba 🙁 Dari sekian poto makanan yang bikin aku ngiler justru lontong sayur doang.. haha memang dasar lidah nusantara =P
Pasti eva adalah teman yang spesial buat nella, bela belain datang bersama franc, sewa mobil, penginapan dan yang jelas pasti bikin capek.
Selamat ya buat eva 🙂
Btw memang benar, seperti saya waktu mendengarkan lagu indonesia raya di new york, terharu……
Hahahah iyaaa minta dibungkus bawa pulang 😀 .
Kalau kasih yang aneh-aneh mungkin terakhir aja ngasih pas mau pulang 😆 .
Semoga sang jodoh segera mendarat ya Yos 😉 .
Wah kalau aku punya vcd karokenya bisa nyanyi-nyanyi juga kali deh 😀 .
yahhh 🙁 kan beer jerman enakkk banget huhuhu
Bir juga kan? 😀 . Tapi belum tahu kapan ke Indo nya huhu.
Asikkkk. Makasih mba
Buat ortu iyaa Be, belum makan kalau belum ketemu nasi 😀 . Kita sih sudah adaptasi dengan makanan di Eropa jadi ya enak aja makanannya :Wink: . Sama Be kadang ada juga yg kaish voucher belanja.
Hahah aku banyak wine Non, kapan ke Indonesia aku bawain deh 😉 .
Makanan eropa emang kayaknya kurang nendang ya Nel kalo untuk ukuran orang Asia. Ortuku juga selama di sini kemarin maunya makanan asiaaa terus. APalagi mereka harus ketemu nasi.. hahaha.. Kalau aku sama kayak kamu, emang dasarnya suka makanan eropa, jadi rasanya enak2 ajah.. 😀
Wah berarti emang mirip ya, disini juga masih ngasih kadonya barang. Kalaupun mau berbentuk uang biasanya ga cash tapi diganti jadi present card. Jadi mantennya bisa pilih sendiri mau beli apa.
makanannya enak2 banget ya mba Nel 🙂 kayaknya kalo lagi party gini aku minum aja deh *kalo ada wine hahaha*. Minum gak berenti2, mumpung gratisan
Thanks ya Mel 😉 . Menu makanan pesta masih lebih murah di Indo, jadi bisa ngundang banyak tamu 😀 .
Terima kasih bu Prih 🙂 .
kakak cantik deh pake kebaya… ternyata nikah disana mahal ya, aku pikir di indo uda paling mahal hehehehehe… cuma bedanya, biarpun di indo mahal, tetep aja banyak yg pesta gede2 hehehehe…
Ufh sorry ternyata mawar kuning jingga yg saya komentari di postingan sebelumnya oleh2 dari kondangan ini. smoga semakin rimbun bunganya. salam
Sahabat yang saling menginspirasi nih Jeng Nella-Eva. Oleh2nya dari kondangan menambah koleksi tanaman nih, menunggu upload foto cantiknya. Salam
D jalan tol bisa melaju diatas 100 km/ jam, kadang bisa sampai 200 km 😀 . Disini jarang sih yang kasih duit.
Iya Hani, saya boru Batak hehe 😀 . Kalau banyak tamu pegel nyalamin ya 😆 .
Mbak, itu jarak hampir 400 km cuma 3,5 jam??
Beda ya sama di sini,
kalau di undangan bahkan udah ditulis sebaiknya kasih uang ajah -,-
Weeee…samean orang Batak toh, Mbak? Kirain aslinya somewhere in Jekarda xixixixi
Mbak ini 3,5 jam perjalanan bosan, coba bayangin Hani kemarin kalau pulang kampung dari Juanda ke rumah juga segitu lamanya….eh Lebaran kemarin malah lewat darat, suami nyetir sendiri 😀
Sebenarnya pernikahan sih terasa sakral kalau yg dtg bener-bener keluarga dan teman dekat karena jadi ga sibuk nyalamin tamu, he he he
Tapi budaya kita di Indonesia mahbemang beda sih….yg rame lebih asyiiiiiik 😀
Iya Mess aku jadi kangen nyokpa juga di Jakarta 😀 .
Makasih ya Erit 😉 .
Beruntung Py di Indonesia biaya pernikahan tidak semahal di sini, jadi bisa banyak undang keluarga dan teman 😉 .
Dengar lagu Borhat ma Dainang itu memang selalu bikin terharu euy…
Kren fhoto mbqk,backgroundnya kren banget…
Kak Nella cantik sekali berkebaya 😀 Gileekk.. Mahal bgt yah pesta disana, pantes aja orangnya cuman dikit org yg diundangnya yah.. Coba klo di Indo bikin begitu, bisa nunggu Tuhan dateng kali Py baru bisa nikah saking besar biayanya..hahaha
Iya Cha mahal bangett 🙁 . Coba ada pohon duit 😀 .
Hello Melanie thank you for your compliment 🙂 .
Iya mereka suka lihat model kebaya, karena disini jarang-jarang ada yang pakai 😀 .
Mahal ya mbak kalo mw pesta di Eropa itu *nangis darah*
Btw aku suka bajunya, Indonesia sekaliiiii … serasi ama bang Frank 😀 cute couple banget dah nih 🙂
wonderful couple, meine liebe Nella! 🙂 Danke – thanx a bunch of your favourite flowers for dropping by my posts, I do/did appreciate your kindness… My very best and have a peaceful weekend, dear neighbor! 🙂 Friendly thoughts from “Tulus”, Frankreich… 🙂 Mélanie
url balauru.wordpress.com is no longer available.
The authors have deleted this site. Update 08.01.2017
kebayanya bagus mbak 🙂 orang sana suka ya kayanya liat mbak nella pake kebaya gitu hehehe. lihat prosesi adat batak gitu pasti jadi merindu suasana tanah air ya mbak 😉
Iya Emma bumbunya mantap bangett 😉 .
mba nel,,lontong sayurnya pasti mantap tuh bumbunya medok begitu
kebayanya cute ^_^
Iya jarang-jarang kan berkebaya 😀 .
Iya mbak salah satu tujuannya ya itu supaya yang disiapkan adalah yang memang diinginkan para tamu 😉 .
Iya jadi kangen mamaku di tanah air 🙂 . Sebenarnya saya jarang masak mie instan, rajin beli jarang masak, pas mau dimasak ternyata kadaluarsa 😆 .
Hai May, banyak ko yang jual curry wurst. Kalau ke Berlin ya salah satunya curry wurst yg harus di coba 😀 . Kebayanya beli jadi ko 😉 . Kadoku hiasan dinding handmade.
Mba Nella, seneng ya mba ke kondangan bisa kebayaan lagi…jadi kangen kebayaan juga 🙂
wah bisa ditiru diindonesia para tamu disuruh milih menu sebelum datang,biar makanan gak banyak yg kebuang,terima kasih sdh diceritain perjlnan jerman – belanda…he…he
Siap nel thanks buat infonya.
paling diatas 180 mungkinya mas aku aja 186cm aja dah terlalu tinggi buat aku.
ok nel aq ttg postingan tentang keben mawarnya sekali kali buat postingan tentang toko asia nel penasaran aku..
( tp emang boleh foto foto ya hehe )
Kebayang itu suasananya, mbak.. penyematan ulos dan lagu batak. Pasti langsung kangen indonesia, ya..
Hihi, borong mie instan? Waahhh… mbak nella pecinta mie instan juga? Suami mau makan juga nggak tuh?
Iya pak menyenangkan karena di perjalanan pulangnya beli 2 tanaman mawar 😉 .
Iya ada yg ditanyain bbrp hari sebelum pesta dan ada yang pas hari H bisa pilih menunya.
Makasih ya Rin. Hahaha kamu ga selera juga, enakk ko makanannya 😉 .
Makasih mbak Hani. Supaya terlihat Indonesianya hehe 🙂 .
Iya Ria kamu harus bawa 2 atau 3 kebaya, orang-orang disini terkagum-kagum lihat kebaya dipuji-puji mulu aku 😆 .
Belum izin pengantennya apa boleh aku pasang foto mereka soalnya privacy ya. Iya bbrp kali aku pernah cerita tentang si kakak. Ntar kapan-kapan kita bisa ketemuan jadi kamu bisa lihat langsung Frank 😉 .
Thanks ya Je 😉 .
Aku kuatir yang nerima ga suka ya malu kado langsung dibuka 😀 . Disini kado ga dinilai dari harganya tp dinilai dari kegunaannya atau sesuatu yg disukai si penerima.
Lontong sayur harus bikin sendiri 😆 .
Jadi penasaran Curry Wurst rasanya seperti apa. nanti mau coba ah kalo ke Jerman. Belinya di stall-stall gitu kan mbak?
Ihh, cakepnyaaaa kebaya dan batiknya. Itu jait sendiri kah mbak?
Trus kado yang dikasih seperti apakah mbak? Apakah mereka register kado di toko2 kayak di amrik?
kalo di Indonesia ga dikirimin daftar menu , tapi dikirimin rantang 😀
kalau terima kado pernikahan juga langsung dibuka di depan yang ngasih ya? wah ngga terbayang kalau isi kadonya aneh-aneh 😀
kalau lihat orang kondangan gini jadi pengen dikondangin juga, walau sang jodoh masih melanglang buana entah kemana , hahahaha
hihihi sederhana banget kangennya si Frank denger suara kodok di kolam. Tapi fun ya Nel di sana,. Nellaaa, bener deh Borhat ma Dainang itu mah bikin banjir air mata, langsung keinget bapak dan berasa I am still his little girl yet he trust my hubbie to take me away huhuhu . Kalo romantis yg bikin hangat itu si Na Sondang do hita Nadua. Itu temenku Mitha yang jawa pun gak tau artinya tapi itu lagu kesenengan dia, tiap karaoke nyanyi itu hihi.
Wow 387 Km Non Stop!!!
membayangkannya aja udh cukup melelahkan apalagi low sampai menjalaninya, mengingat begitu padatnya jadwal Mba’ Nel & Suami di Negeri tetangga tersebut. 🙂
walaupun perjalanannya melelahkan tp juga menyenangkan ya kan mba’? 😀
Baca ceritanya Mbak Nella jadi baru tahu kalau kondangan di sana disodorin menu untuk memilih makanan. Pengetahuan baru nih, Mbak, buat aku.
kebayanya bagus mbaaaa 😀
wahh aku juga gak selera liat makanannya mbaaa, maklum deh masih lidah Asia
wow kondangannya di belanda teteup makenya kebaya yhaaaa mbak, manis deh ^^
wow wow aq suka kebayaknya indonesia banget mungkin dr serang aku harus punya.
wah lumayan dekat ya kalau cuma perjalanan 3 jam emh bisa nie jadi rekomendasi…
( hehehe )
nel kenapa foto pengantinya dr belakang ad mau liat pasangan bahagia itu, selamat ya untuk sahabat kamu.
kalau soal kak evi udah tidak asing lg cos pernah baca tentang dia di postingan kamu yang dulu.
frenk tinggi banget ya jd penasaran tingginya..
Baca + lihat fotonya saja ikutan terharu bahagia. Congrates buat temennya. Happily ever after. Di tunggu foto mawar cantiknya 😉
Kado dibuka di depan penerima, jd gak bs ngasih sembarang dong? Hehe…
Lontong sayur di sana mahal jg gak mbak? 😀