Musim Dingin di Jerman Bagian 3. Tiga hari lagi masuk bulan Maret, berarti masuk musim semi. Namun nampaknya musim dingin belum mau beranjak dari negara ini. Kemarin salju turun kembali. Daripada berkeluh kesah karena rasa dingin, lebih baik menikmati saat-saat terakhir salju sebelum masuk musim semi 😉 . Update 10.01.2023 tulisan ini sudah 10 tahun, gara-gara tulisan ini saya dapat berbagai email menanyakan mengenai peluang kerja Farmasi di Jerman, makanya judulnya saya edit tambah “Konsultasi Peluang Kerja Farmasi di Jerman“. Fyi saya belum kerja di bidang farmasi sampai awal 2023 ini haha duuh susah ah bidang tersebut, namun saya sedang di ambang kebimbangan apakah tahun depan mau ambil ausbildung PTA (Farmasi) atau sekolah tukang kebun gärtner sesuai hobi yang saya sukai dan saya sudah kerja di bidang berkebun dari tahun 2019, kerja sebagai hobi saja.
Kemarin saya ada janji bertemu seorang ibu, namanya ibu Maryam di Mannheim. Saya ingin konsultasi mengenai bagaimana ijasah universitas saya dari Indonesia bisa diakui di Jerman.
Tulisan Terkini
- Hapalkan Kode Huruf Abjad Alfa Bravo Charlie Delta Echo Agar Komunikasi Nyambung
- Pohon Hujan Emas Laburnum Beracun Namun Membantu Orang berhenti Merokok
- Giant Rhubarb Daun Raksasa Gunnera Asal Brasil Manusia Nampak Seperti Kurcaci Jika berdiri dibawah Tanaman Ini
Untuk dapat tanggal bertemu harus menunggu satu bulan, mungkin banyak yang mau melakukan hal yang sama seperti saya. Saya pergi bersama suami, suamiku khusus cuti untuk hal ini.
Kami tinggal di wilayah Baden-Würrtemberg, dan ada dua lokasi dimana kita bisa konsultasi mengenai pengakuan ijasah (Anerkennung). Satu lokasi di Mannheim dan satu lagi di Stuttgart. Saya tinggal di Sinsheim, maka Mannheim menjadi pilihan kami karena lebih dekat, hanya 30 menit naik mobil.
Salju mulai mencair, membuat jalanan menjadi licin, suami harus menyetir dengan hati-hati. Oh ya jalan tol di Jerman gratis loh. Jalan tol di Jerman ada yang 4 jalur. Paling kiri buat yang mau ngebuttt, paling kanan buat yang kendaraannya bermasalah, mogok misalnya. Di Jerman truk-truk bisa menggunakan jalur seperti mobil pada umumnya, kecuali jalur paling kiri. Batas truk boleh melaju adalah 80 km/jam. Khusus hari minggu truk tidak boleh masuk jalan tol. Kadang kami agak kesal kalau didepan kami pas ada truk besar, berarti kami harus mendahuluinya atau mengikuti kecepatan seperti truk.
Di Jerman kalau ada janji HARUS tepat waktu!. Tidak boleh datang terlalu awal, tidak boleh juga telat. Berbekal informasi dari GPS, jarak ke Mannheim bisa ditempuh dalam waktu setengah jam, maka kami agak nyantai ketika pergi, padahal ketika di jalan ada saja hambatan, agak tersendat, harus mengurangi batas kecepatan karena jalanan yang licin, karena truk yang melaju di depan kami, kami salah putar masuk ke klinik, kena lampu merah dsb. Ibu yang mau ditemui, telpnya tidak diangkat. Mobil sudah diparkir, maka kami berjalan sedikit ke gedungnya. Salju menerpa wajah saya, membuat pandangan sedikit terhambat. Napas tersengal-senggal, sayapun jalan diseret-seret suami supaya bisa cepat :P.
Si ibu memberikan dua lembar formulir yang harus saya isi. Kemudian beliau menanyakan banyak hal, mulai biodata, latar belakang pendidikan saya dsb. Ibu Maryam memasukkan biodata saya langsung ke komputer dia.
Setiap 10 menit telp si ibu berbunyi, agak menggangu proses wawancara sih, namun bagaimana juga, mungkin ibu ini bekerja sendiri, jadi dia harus menjawab telp dari orang-orang yang mempunyai kepentingan dengannya.
Pas selesai wawancara, suamiku memujiku “bisa juga kau jawab semua pertanyaan dan berkomunikasi dengan si ibu tadi“. “Aku kan sudah lulus B1 gitu lohhh” sahutku 😀 .
Si ibu yang wawancara bilang saya harus ambil kursus bahasa Jerman hingga C2 (tingkat paling tinggi). Baru bisa menentukan lebih lanjut, mau kuliah lagi atau bekerja.
Fyi, di Jerman bekerja harus sesuai bidang kamu kuliah. Kalau backgorund Farmasi seperti saya ya harus cari kerja bidang Farmasi. Kalau mau pindah haluan bidang pekerjaan, berarti harus kuliah lagi dari awal. Saya memang sudah mendapat gelar sarjana Farmasi dari Indonesia, namun saya belum ambil apoteker. Sarjana Farmasi yang berminat menjadi apoteker ya harus kuliah lagi 1-2 tahun. Karena saya merasa otak saya tidak mampu mencapai gelar apoteker, maka saya tidak ambil profesi tersebut. Sumpah Farmasi susahh!! Salah jurusan deh, masuk bisa, keluar (lulus) nya setengah mati.
Di Indonesia, tanpa gelar apoteker kita tetap bisa bekerja toh. Gelar Apoteker diperlukan kalau kita mau jadi penanggung jawab apotek misalnya. Nah ternyata di Jerman, Farmasi = Apoteker. Jadi kalau kamu tidak punya gelar apoteker ya bukan Farmasi!.
Pengalaman saya juga hanya seminggu bekerja di apotek. Pas wawancara ditanya kenapa pindah ? karena saya menemukan bidang lain yang saya sukai dan gajinyapun sama. Hari sabtu dan minggu libur. Sedangkan kerja di apotek, sabtu dan minggu masuk, kadang kerja shift hingga tengah malam.
Jadi pengalaman saya sebagai Farmasi masih “nol”. Pas si ibu keluar saya bilang ke suami, “duuhh kalau harus kuliah lagi untuk ambil apoteker, berapa tahun ?, ga sanggup ahh, di Indonesia aja empot-empotan, apalagi disini dengan bahasa Jerman“.
Saya bilang ke ibu Maryam, saya ingin bekerja di pabrik Farmasi dulu deh, lah si ibu malah heran, dan bilang ko dengan ijasah setinggi saya malah mau kerja di pabrik. “Tidak banyak bicara dong, bagaimana mau latihan bahasa Jermannya kalau hanya kerja dengan mesin“. “Saya nyengir, emang itu mau saya, awal saja ko buuu“.
Saya malah diceramahin, harus sabar, tekun belajar dulu hingga kursus C2, bisa juga sekalian tanya-tanya ke Fakultas Farmasi di Heidelberg untuk ambil apotekernya. Kalau ijasah sudah diakui dan dapat kerja, tinggal terima dollar berlimpah hahahah kami bertiga ketawa diruangan tersebut.
Ibu Maryam menjelaskan panduan untuk proses pengakuan ijasah (Anerkennung), suamiku mencatat website untuk proses pendaftarannya dan nantinya kami bisa print out formulirnnya lalu kirim fotokopi ijasahku melalui pos.
Oh ya karena saya belum ambil apoteker, suamiku menanyakan kemungkinan saya bisa bekerja sebagai asisten apoteker, disini istilahnya Pharmazeutisch-technische/r Assistent/in.
Selesai sudah proses wawancaranya. Saya akan mengerjakan yang lebih mudah terlebih dahulu, yang bisa ya kerjakan, yakni melanjutkan kursus ke tingkat B2. Selanjutnya lihat saja nanti 😉 .
Foto-foto di Mannheim
Mannheim adalah kota terbesar ke-2 di Baden-Württemberg, Jerman dengan penduduk sebesar 311.342 jiwa.
Mannheim agak berbeda dibandingkan kota-kota lain di Jerman karena daerah tengahnya berpola kisi-kisi (disebut Quadrate, persegi), mirip dengan kota-kota di Amerika Utara. Karena itulah, nama julukannya adalah Quadratestadt (bahasa Indonesia: kota persegi). Jalur utama yang melewati persegi itu akan membawa ke sejumlah istana peninggalan abad ke-18. Bekas kedudukan Elektorat Pfalz sekarang menjadi Universitas Mannheim.
Lambang Mannheim adalah der Wasserturm (menara air), terletak di timur pusat kota. Sumber wikipedia
Video Salju Menjelang Musim Semi di Jerman 25 & 26 Feb.
Foto-foto hari ini 26 Februari 2013
Website penting Anerkennung in Deutschland :
http://www.anerkennung-in-deutschland.de
http://www.anerkennung-in-deutschland.de/html/en/61.php
www.netzwerk-iq-bw.de
Ikubiz – Interkulturelles Bildungszentrum Mannheim gGmbH
Maryam Shariat-Razavi
Lortzingstr. 3
68169 Mannheim
Telp : 0621 156 7373
Baca juga:
Musim dingin di Jerman (Bagian 2)
Musim dingin di Jerman
Kalau melamarnya dari luar Jerman ya susah sekali, karena diutamakan yg tinggal di Jerman. Klo misal melamar dari luar Jerman, syaratnya harus ada surat kontrak sudah diterima kerja, itu berguna untuk urus visa. Itupun akan dipertanyakan badan tenaga kerja di Jerman knapa ambil tenaga kerja dari luar Jerman, apakah di Jerman tdk ada tenaganya? klo misal yg butuhkan tdk ada di Jerman baru badan tenaga kerja (Arbeitsmst) akan keluarkan izin kerja kita.
Hehe oke kak saya coba cek ke link yg kakak kasih 🙂 Kak Kalau misalkan Syarat untuk kerja di jerman apa aja ya selain harus bisa bahasa jerman?
Hai Eka, saya tidak tahu mengenai syratnya, saya tidak kuliah di Jerman. Coba tanyakan langsung ke bagian kampusnya. Contohnya yg ada jurusan Farmasi adalah Universitas Heidelberg klik http://www.uni-heidelberg.de/studium/interesse/faecher/pharmazie.html dibagian bawah ada contact personnya, silakan email mereka 😉 .
Kak mau tanya apa Ada Syarat ipk untuk kerja di jerman Dari lulusan farmasi? Kalau melanjutkan kuliah S-2 apa Ada Syarat ipk juga? 🙂
Hai Widia kalau mau kuliah S1 di Jerman harus ikut Studienkolleg dulu. Saya tidak bisa jawab pertanyaanmu lainnya karena saya di Jerman bukan untuk kuliah. Silakan baca-baca klik 101 Tips Kuliah ke Jerman.
ka maaf mau tanya dong, saya tahun ini lulus dari sekolah dan bingung mau ngelanjutin kemana tapi waktu lagi searching nemu artikel ini dan jadi tertarik banget nah kalau smk bisa ga kuliah di Fakultas Farmasi di Heidelberg? saya soalnya dari smk farmasi dan minat kuliah di jerman dan saya dengar katanya kalau anak sma/smk ada tes persetaraan dulu katanya,nah itu gimana maksudnya ka? kan tiap negara itu beda-beda ya waktu kuliahnya ada yang 6tahun ,4 tahun beda-beda aja. nah kalau di Fakultas Farmasi di Heidelberg jurusan farmasi butuh berapa lama sampe dapat gelar apoteker?
apa ada tips-tips khusus jika ingin kuliah disana ka?
terimakasih ka, ditunggu balasannya maaf banyak bertanya :))
Hai Eka, iya ada penjurusannya. Waktu kuliah iya ada penjurusan yang industri dan klinis.
Hai Kak, mau nanya apa di jerman nanti saat bekerja dibedakan lulusan farmasi klinis dan farmasi industri? Atau sama saja?
Sama blh tau ngga dulu waktu kuliah Ada penjurusan ga farmasinya? Klo Ada, dulu Kakak farmasi industri/ klinis?
Sipp semoga berhasil ya Michael ;).
oke kak
makasih ya kak
maaf banyak tanya mbak.
sukses di jerman mbak dan doain ya mbak semoga saya bisa ke sana tuk nglanjut study
aminn 🙂
haha
Hai sdr. Hariyanto.
1. Sama seperti di Indonesia.
2. Boleh, masukin semuanya dalam koper untuk ke bagasi. Yg ga boleh bawa rokok banyak2, maksimum 1 pak yg isi 10 atau selusin. Klo bawa lebih ketauan dendanya besar.
3. Bawahan pakai celana bahan saja, klo jeans dingin.
4. Internetan mahal, harus ada kontrak dulu ke provider, min. 20 Eur/bln. Manfaatkan saja wifi banyak ko, bahkan terkadang di stasiunn kereta atau pas naik kereta bisa internetan. Di cafe2, resto, hotel, kantor sebagian besar ada wifi atau wlan.
infonya sgt berguna tp ada yg mau sy tanya sama mbak, yg ringan-ringan kok.
1. standar colokan stop kontak di german bentuknya bagaimana? apa sama dgn indo?
2. krn masih musim dingin, apa sy boleh bawah wedang jahe, etc dalam kemasan sachet dan pop mie, sambel, ke jerman? diperiksa ng? cerita dong mbak tentang hal ini.
3. apakah celana jeans bisa menahan dingin? atasan bisa pake jaket dingin tp bawahan pake apa ya?…
4. kalau beli kartu perdana untuk smart phone agar bisa whatsapp apa bisa ? mahal ngak untuk internet?
bulan april tgl 1 – 6 ini sy ada training di herborn, perusahaan rittal.
makasih ya mbak..
Saya pernah ambil kursus di goethe Jakarta websitenya klik disini 2 atau 3 bulan biaya sekitar 1,5 juta satu tingkatan ya. Atau coba ke Lembaga Bahasa UI http://www.lbifib.ui.ac.id Banding2kan harganya. Dulu saya ambil kelas khusus Sabtu 5 jam. Ada juga yg khusus minggu deh.
murah gak ya mbak disana kalau kursus bahasa jerman ? soalnya,saya udah coba cari dan ada yang bagus. cuma rada mahal gitu kak. lagian kalau farmasi kan sibuk banget kuliahnya mbak. mnurut mbak gmana mbak ? ap saya ambil aja itu kursus ? maaf banyak tanya mbak. hahaha
Hai Michael, itu kursus bhs Jerman, wajib hukumnya untuk yg menetap di Jerman, waktu apply visa ke Jerman kita hrs punya min. Sertifikat bhs Jerman tingkat dasar A1, stl tiba di Jerman ngulang lg dr awal, trus saya sdh lulus B1, itu yg diwajibkan pemerintah. Klo mau kerja bidang Farmasi hrs punya sertifikat hingga level akhir yakni C2. Klo dr Indonesia sdh punya ya bagus juga ;).
mbak,aku lihat di blog mbak tadi, ada kata kursus B1,kursus C2. itu apa ya mbak ? trus tingkatannya gimana mbak ?
Oo gitu ya Nih, iya deh kuliah lagi :D.
Kalau dipemerintahan jurusan s1 farmasi juga nanggung mbak. kalau mau jadi asiaten ya d3. kalau mau apoteker ya ambil profesi yg s1 bingung. jadi kantor hanya menerina lulusan d3 dan apoteker.
Mbak nel. aku seruju dengan kuliah lagi 😉
Sama saja ko, peluang kerja bidang ini ada saja ;).
busett mbakk. infonya hebat banget. kayaknya hidup di jeman menyenangkan. semoga saja saya bisa lanjut kuliah dan hidup disana
haha 😀
kalau disana mbak,favorit kerja di apotek2 dan rumah sakit atau banyak di industri2 farmasi nya mbak ?
Hai Michael salam kenal juga ya :).
Profesi apoteker sangat dihargai disini, ga tanya gaji apoteker di Jerman nih? hehehe saya kasih tahu ya kisarannya 2900 hingga 3700 EUR per bulan bruttonya, mau dalam rupiah kalikan Rp.12.500. Universitas yang saya tahu ada farmasinya adalah universitas Heidelberg jurusan fasrmasinya klik http://www.uni-heidelberg.de/studium/interesse/faecher/pharmazie.html itu universitas tertua didirikan tahun 1386. Kalau tertarik universitas lainnya silakan klik disini cari saja jurusan farmasinya.
perkenalkan mbak,saya michael
saya sedang kuliah di jurusan farmasi
terimakasih mbak karena dah mau sharing tentang farmaasi di jerman.
yang mau saya tanyakan,apakah apoteker di jerman dihargai mbak ? atau sama saja dengan di indonesia ?
lalu mbak,universitas yang bagus di jerman apa ya mbak ?
mohon pencerahannya mbak
Terima kasih mas Asa. Salam persahabatan ;).
Met malam mba Nella,
Artikel seperti ini yg selalu saya nantikan di blog mba ini. Artikel yg menggambarkan situasi dan keadaan di negeri seberang.
Tol ternyata gratis ya disana. Ah, disini masih bayar saja nih, entah apa akan ada waktunya akhirnya tol disini gratis juga?
Oh ya mba, semoga sukses kursusnya dan mba lekas mendapat pekerjaan disana sesuai dg bidang yg mba kuasai.
Salam selalu dari tanah air,
Full filmnya? Asyikkk ntar coba cari ah :D.
Hai Mega thanks buat info websitenya, jadi saya mau cek ah ;). Iyaaa ribett tp kira harus retsp semangatt ya ;).
itu film ainun habibie :p
Apanya ada di youtube? :D.
Hallo Mba, postnya pas banget.. aku juga lagi ngurusin berkas-berkas buat kuliah lagi disini. Emang ribet. Tapi aku belum kenal yang namanya ‘Anerkennung’, apakah sama kayak ‘Beglaubigt’ dari Amt?
yang aku tau, kalo kita mau liat jurusan kita di akuin di Jerman atau tidak, ada di web http://www.anabin.de ..
dan kebetulan jurusan aku gak diakui -__-” sedih. Kemaren sempat daftar di Uni-Assist dan gak diterima karna jurusan aku gak diakui. Mereka suruh aku untuk Studienkolleg.
Tapi ternyata bisa aja kalo daftar gak pake Uni-Assist. Terus aku juga harus ikut Test Daf atau DSH yang setara dengan C1 .. C1 itu setara dengan Muttersprache, bahasa pokok.
intinya mah ribet banget mau kuliah disini..
SEMANGAAAT !!
ada di youtube mbaaa.. 😛 aku udah nonton…
Oh iya, kalau Bahasa-Ger saya bayar 125rb/lbr 🙂
Dulu saya pakai penterjemah rekomendasi dari kedubes Jerman. Cuma ingat di daerah Rawamangun. 2 thn lalu 100rb/lembar, mungkin sekarang naik. Kalau dapt yang murah di Jerman ya lebih baik ;).
Akhirnya saya telpon-telpon dan email-email sana sini :), untungnya Ingkh hanya minta higher degree saja, tdk sampai SD. Di Jakarta ga ktemu sworn translator Eng-Ger, yang ga sworn ngasih quotation 250rb/lbr buat cert dan 300rb/lbr buat transkrip. Jasa sworn Eng-Ger di Frankfurt quote saya 1.85 Eur/ 55 character . In the end harganya mirip2. Jadi lega dulu utk skr ga usah siap2in terjemahan di Jakarta, tunggu C2 aja dulu yang masih entah kapan dapatnya 😀
Di Jakarta sekitar 100rb/lmbr tp klo sdh smp Jerman bisa jadi jutaan.
Saya hanya translate ijasah kuliah, ternyata butuh jg yg dari sd.
Gasp.. Habis berapa rupiah lagi tuh buat translate -.-
Hai Tami salam kenal juga, iya semuanya translate ke bhs Jerman, mumpung msh di Indonesia kan lebih murah. Mulai dari sd sampai ijasah terakhir. Oh ya daftar nilainya juga ya.
Ijazah SMU dan STTBnya juga ya mbak? Mumpung saya masih di Jakarta mau proses-proses.
Lalu ijazah S1 dan S2 saya berbahasa inggris perlu diterjemah juga ga ya, saya sudah tanya melalui email ke Ingenieurkammer Hessen belum dijawab, baru dikasih formulir. Barangkali mbak tahu 🙂
Terima kasih & salam kenal 🙂
Tami
Aku baru tau kalau unlimited ga bisa buka blog, ko aneh ya :D.
Nanti saya follow balik bunda Muna ya di twitter ;-).
hihi… aku malah telat buka balesan comment mbak Nella..
mulai hr ini aku udah gak pake unlimited lg (gak bs buat buka blog) skrng pake sistem langganan internet yg volume based.. agak boros sih, tp bs leluasaaaa klo mau blog walking..
kmrn2 cmn pake wifi kantor aja (nyuri-nyuri jam kerja :D) klo mau buka blog.. hehe
makasih yaa mbak Nella utk ucapannya *peluk
aku follow twitter mbak Nella loh 🙂
Hahahha dimana aku dapat jamu godog? paling ntar kalau punya kesempatan ke Indonesia deh :D.
horeee… kembali ke habitatnya lagi ya mbak Nella! nantiii.. perkenalkan pelan-pelan ilmu jamu godog indonesia asli, resep jerman, patent Nella! wow 😀
Faktor “U” kak, otakku sptnya sdh lemot a.k.a malas mikir yang susah2 kali ya :D. Lihat nantilah, dalam waktu dekat ini aku mau lanjut kursus bhs Jerman sampai tingkat akhir dulu.
Nella, kuliah aja lagi, kamu pasti bisa deh, SEMANGATTT…
hehehe…kamu pinter kok!
Hai Oz, negara mana yang paling berkesan selama Euro trip?.
Saya suka degan bangunan-banguan tua di Mannheim.
Wah Mannheim, sehr gut!
Saya baru pulang dari euro trip dan sempat menginap di Saarbrücken tanggal 21-23, pengen ke Mannheim karena ada teman di sana tapi tidak jadi…
dari Indonesia hanya ijasah terakhir yg saya terjemahkan ke bhs Jerman, lah teryata ijasah sekolah juga perlu di translate. saya belum cari mbak, klo sdh dpt saya beritahu ya. saya lagi isi2 formulir untuk anerkennung nya.
apa jawaban Frau Shariat-Razavi mbak nella?
boleh juga tuh mbak nyelesein C2 sambil nyambi asisten apoteker
semangat mbak nella berakit2 kehulu berenang2 ketepian… mendulang Euro 🙂
betewe saya pernah dengar mbak untuk Annerkenung ini ijazah kita mesti diterjemahkan ke bahasa jerman dulu. mbak nella udah pernah lihat2 penterjemah diakui utk indonesia-jerman disinikah? boleh dong diinfo2 mbak alamatnya. trims sebelumnya.
salam
/kayka
wow suasananya. 😀
Terima kasih Bri-T ;-).
wahh ini seharusnya menjadi perhatian di indonesia–> “di Jerman bekerja harus sesuai bidang kamu kuliah”.
#inspiratif banget mbak tulisannya..:)
Mau beli dimana?? ongkirnya lebih mahal :D.
gratisan? beli doong…. hehehehe… (padahal diriku juga demen yg gratis)
Saya belum nonton kisah Habbie Ainun, ga bisa download film gratisan di sini :(.
Menarik banget membaca kehidupan di ‘luar sana’ yang ngga pernah kita alami. Musim dingin, Kerja di jerman. kayak kisah Habibie Ainun.
Iya tunggu Desember lagi :D.
Aku juga kangennn angettt, belum bisa bercocok tanam diluar karena masih dingin :(.
Kerja di supermarket gitu ga perlu ijasasah ya?
OO pantesan Teena tahu mengenai farmakope :D. Iyaa sangking tebalnya buku2 farmasai bisa bikin bantal hehehe.
klu mw mainan salju nunggu musim salju lagi ya mbak,,,
Masih putih2 aja di sana.. Disini juga sih dikit.. Aku kangen angeeeeeeeeeet… ^_^
btw, iya yaaa.. Disini juga kalo ma kerja kebanyakan harus sesuai sekolah, kecuali yang kerja di supermarket gitu2..
Tmn kost byk yg anak farmasi Mba..bukunya ampun2nan tebelnya..mgkin bisa buat bantal kl pas ngantuk baca..:D
Iyaaa kok tau sih farmakope :D, bakalan ketemu Farmakope Jerman deh.
kl kuliah lagi bakal ketemu buku setebal Farmakope lg ya Mba? 😀
Iya Dan, kalau mikir semuanya ga sanggup, susah pasti ga bisa, pesimis duluan.
Jadi mending langkah pertama dulu yang aku jalankan. Terima kasih ya Dani 😉
Semangat Mba Nella! 🙂
One step at a time aja ya Mba Nel. Daripada kepikiran semuanyah sekaligus. Hehehehe. 😀
Semoga lancar ya Mba.
Btw potonya indaaaaaaah… TT *nangis terharu*
bisa tapi agak sedikit lamban lah mba.
apa lagi di pemrogramannya.
megap – megap ngikutin jalan pikiran yang di ajarin.
>_<
tapi kalau desain tampilan web nya saya suka mba.
tapi yang saya sukai, yah tentang biologi juga.
ada pelajaran komputer yg lumayan bisa cepat saya ikutin mba. karna ada nyangkut ke pelajaran biologinya.
pelajaran kecerdasan buatan
😀
selebihnya, megap – megap dah. hahahha
Terima kasih mbak Okti ;-).
semangat, Mbak Nella! ^^
(url: whysooserious.wordpress.com dihapus karena tidak aktif lagi whysooserious.wordpress.com is no longer available.
The authors have deleted this site. Update admin 04.03.2018).
Iya. Makin pusing pak Jokowinya… :p
Wow apanya Denn? hehehe 😀
Iya Mess waktu suami ngomongin juga aku merasa malu, trus aku baca sendiri bukunya.
WOW.
what??? really?? ya amplop.. malu banget lah kita ini amangoi..
Berarti kalau punya pengalaman masih bisa ya ga perlu kuliah dari awal ;-).
Mungkin masih bisa mba maksa dikit ahahahaa. Atau biasanya udah bawa pengalaman dr Indonesia di bidang lain 🙂
Maunya saya sih putihnya segera berganti jadi hijau :D.
Waduuhh ko bisa nyasar gitu Chitra, kalau bisa ngikutin ya teruskan saja ;-).
Disini masih banyak hewan liarnya seperti kijang, kodok, landak, kelinci apa lagi ya, kadang-kadang hewan2 tsb bisa tiba-tiba ke jalan raya.
Ooo di Singapur juga gitu ya. Kalau mau kerja bidang lain berarti harus kuliah lagi dong? di Jerman gitu.
Benar pak Harits bobo seharian atau nonton tv sambil makan bakso :D.
Itu jalur buat ngebut bisa melaju diatas 200 km/jam, tapi kalau terjadi kecelakaan, asuransi tidak akan tanggung karena sudah diatas kecepatan maksimum.
Iya ya bunda, di Indonesia bidang kerja yang bisa mendatangkan uang biasanya jadi tujuan utama pencari kerja, padahal tidak sesuai pendidikannya, dan spt bunda katakan mengambil lahan kerja orang lain.
Bunda Muna selamat ulang tahun yaaa, barusan ngintip blog bunda nih :D.
Saat ini sudah mencair saljunya :D.
Iyaaa deh Non kalau kepikiran duitnya gede jadi semangatt :D.
Tau ga sih, sampai di buku saku jalan-jalan bahasa Jerman sampai ditulis “Jam karet” di Indonesia. Malu-maluin ajaa :D. Makasih ya Mess :).
Hahahha iyaaa ya :D.
Iya Ardika yang penting lulus dan dapat kerja, padahal kerjaan ga sesuai background pendidikannya ya. Kalau dipikir2 cape2 kuliah ya bidangnya kerja malah beda :D.
wah putih semua kak tapi keren!!
aku juga mba. huhuhu 🙁
Aku Suka di bidang kesehatan, kimia dan biologi.
ee malah masuk ke dunia komputer, pemrograman, dan logika
megap megap beradatasi lah mba.
yang tadinya sel sel sama belajar penyetaraan reaksi, malah berputar haluan ke Logika Matematika
>_<
Suasananya persis seperti di sini, Syracuse 🙂
Salju di mana-mana dan muram, hehehe.. Ehh plang lalu lintas yang pertama kali kutemui di sini itu yang gambar kijang, di sana tnyata ada juga ya, hahahaha…
Semangat mba Nellaa 😀
Memang cuma di Indonesia aja yang bisa sekolah apa kerjanya jadi apa, bebas yang penting bisa dan bagus ngerjainnya 😀
di singapur juga gitu mba, harus kerja sesuai dengan bidangnya 🙂
Kayaknya kalo musim dingin kayak gitu enaknya di dalam rumah, bobok seharian…
aku suka tuh sistem jalan tol di Jerman, ada jalur yg bs bwt ngebuuuttt!! serunyaaaa… mana gratis lg!! 😀 😀
klo ngomongin negara lain, trs ngomongin negri kita tercinta ini, rasanya semua asal-asalan ya mbak… misal regulasi utk bekerja itu, di sini mah yg kuliahnya gak di pendidikan (pun) bisa jadi guru, itu kan namanya merebut ‘lahan’ orang yg udah pd susah payah kuliah di pendidikan *sewot
semoga Indonesia ke depannya bisa lebih baik dan lebih baik teruuuuss yaaa.. amin 🙂
foto-fotonya keren,,,
jadi pengen mainan salju… 😀
Mbaaaa nella ayoo semangat duitnya gede bgt lohhhh hehe
kalau di Indonesia masih banyak yang ‘jam karet’ kak… ngelus dada aja lah kalau udah kek gitu.. btw, good luck buat semua rencananya 🙂
Wah, jalan tol gratis ya? Coba di Jakarta jalan tolnya gratis. Bisa tambah parah jalan tolnya. Hehehe.
Ha ha, kuliah di Indonesia itu mah yang penting lulus mbak. Toh teman saya yang bergelar S. Pd. malah pada kerja di Bank, gimana coba. Jadinya yang jadi guru kebanyakan abal-abail, karena lulusan SMA trus wiyata bakti doang, trus kuliah di salah satu universitas yang kampus filialnya menjamur di Indonesia. jadinya jaminan mutu para guru ga terjamin
Lah ditempat kak Monda masih hujan juga, kirain sudah berhenti :D.
Iya kak tiap negara beda2 penyetaraannya. Tapi kalau orang asing kerja di Indonesia sepertinya lebih mudah ya.
Iya Man gaji bidang Farmasi di Jerman gede banget, cuma gw ngeri ga sanggup selesaikan kuliahnya kalau disuruh penyesuaian bbrp mata kuliah. Gara-gara lu bilang gaji gede, gw jadi semangat nih hahahha. Ya gw coba deh! :).
kok ya masih salju aja ya Nel…, di sini juga masih hujan terus lho padahal udah akhir Februari…, biasanya kan udah mulai panas….
tiap2 negara memang ada penyetaraan ijazah ya, sama di sini juga kan gitu ..terutama untuk dokter lulusan luar negri harus adaptasi lagi dulu di rumah sakit, untuk jangka waktu tertentu ,
karena di sini kan banyaknya penyakit menular ..yang mungkin di negara tempat dia belajar sudah nggak ada lagi
hahaha kalo di indo mah emang kerja di apotek bisa ngasal2. orang resep dokter yang cuma fotokopian aja juga diteirma lho! gak peduli tanggalnya kapan. mau resep dari 10 th lalu juga gpp. gila kan ya… 😀
kalo disini sama kayak di jerman, kerja di pharmacy ya harus sekolah farmasi. dan kayaknya emang susah. tapi gajinya gede tuh kerja di farmasi. huahaha. jadi pengen pindah haluan… (sok2 kayak bisa aja sekolahnya :P)
Bawa termos juga yah ?
Perlenngkapan tempur lengkap dulu, baru berani keluar rumah :D.
lihat fotonya aja udah kedinginan, brrr….
Terima kaish mama Yara. Walaupun susah akan saya coba! :).
Ayo, Nel… semangat…!!! Semoga cepet beres C2-nya ya…
Thanks ya Oppie, semoga memang ga harus ngulang mata kuliah dari awal, lama banget kan :D.
Aku juga nel pas sampe disini lgsg nyetarain ijazah untung diakuin dan ga rendah2 amat levelnya 🙂 krn bnyk kejadian udah tinggi2 sekolah di indo eh ya gt musti ngulang dr awal lg (tergantung jurusan ya). Semoga ketemu apa yg cocok di hati deh yah banyak kok possibility nya & semangat yaa !
Wah bertambah lagi sobatku yang salah jurusan :D.
Rasanyan dinginn :D.
Soal salah jurusan, sepertinya aku juga ngalamin. Kuliah belajarnya akuntansi, pas kerja jadi programmer… jauh banget….
Arrggghhh…..
aku pengin guling-guling di salju…. kaya apa rasanya yaaa….
Kirain aku aja yang salah jurusan :D. Harusnya aku sekolah jadi floristin nih karena suka bunga-bunga, malah terdampar di dunia Farmasi.
Kayak pemandangan waktu aku ke Muenster kemarin. Bagus pemandangannya (tapi dingin banget pasti). He he, ternyata sama mbak. Lama-lama aku mikir salah jurusan masuk fisika. Harusnya aku itu masuk sejarah atau malah media pendidikan. he he he. Aku bisa fisika karena proses belajar aja. Giliran mau lulus ngerjakan tugas akhirnya malas-malasan gini