Megahnya Dubai International Airport

Megahnya Dubai International Airport. Setelah sekitar enam jam terbang terbang dari Jakarta, maka transitlah pesawat Emirates di bandara Internasional Dubai (Uni Emirate Arab). Kami mendarat pukul 06.30 waktu setempat dan akan berada di bandara ini sekitar 3,5 jam lalu berganti pesawat untuk penerbangan berikutnya. Jakarta dan Dubai beda 3 jam, dimana Dubai lebih lambat. Turun dari pesawat sudah ada dua bus besar yang menanti untuk mengantar kami ke lobby bandara.

Turun dari bus, bagi penumpang yang akan melanjutkan penerbangan harus melewati pemeriksaan khusus (detail). Bagi pengguna sepatu boot dan jaket siap-siap disuruh lepas ya.

Selesai pemeriksaan, maka kami bebas mengisi waktu luang sampai penerbangan berikutnya. Oh ya untuk awalnya sebaiknya ikuti orang-orang satu pesawat kalau tidak mau nyasar, karena bandara ini amat sangat luas. Mari kita ikuti orang-orang, Ooo mereka naik lift (besar sekali!). Keluar dari lift, bagi Anda yang baru pertama kali menjejakkan kaki di bandara ini akan berdecak kagum. Bandaranya luas bangett, baguss, terkesan mewah dan elegan, dengan jejeran toko-toko, resto dan shopping mall.

Dubai menjadi tempat transit utama untuk penerbangan Asia – Eropa, yang saya perhatikan penerbangan yang mendapat tempat utama adalah Emirates Airlines, maskapai ini transitnya khusus di terminal 3. Menjadi salah satu terminal tersibuk di dunia, termasuk kategori tersibuk wilayah shopping mallnya juga kali ya he-he-he. Bandara Dubai memiliki 4 terminal, untuk Terminal 3 dibangun tahun 2004.

Setiap tahunnya terminal 3 ini menampung kurang lebih 60 juta penumpang. Baru kali itu 21 Januari 2011 saya lihat orang-orang sibuk berbelanja di airport. Ya tentunya mereka (penggila belanja) memanfaatkan fasilitas duty free shop yang tersedia di bandara. Sampai saat ini Dubai masih banyak melakukan perluasan dan pengembangan bandaranya, sampai berdecak kagum melihat dari atas pesawat ketika akan landing dan take off melihat begitu banyak pengembangan yang dilakukan bandara ini.

Buat yang berkantong tebal atau sedang beruntung menikmati fasilitas business class atau first class ya tidak perlu pusing-pusing menunggu sampai penerbangan berikutnya, karena kedua kelas tersebut disediakan fasilitas lengkap dan makanan berlimpah. Cuma bisa saya lihat saja ketika saya di Dubai airport he-he-he.

Nah bagi orang seperti saya (pengguna ekonomi class) mau keluar bandara gak punya visa lokal, maka dari itu yok mari ya menikmati apapun yang tersedia di bandara. Dijamin gak kalah seru loh! :D.

Yang pertama saya lakukan ketika transit, cari dulu counter check-in untuk penerbangan berikutnya. Dari pengurusan imigrasi ke counter check-in saja memakan waktu kurang lebih 30 menit, kalau sudah tahu lokasi buat check-in Anda bebas berpetualang, namun harus selalu perhatikan jam ya, jangan sampai ketinggalan pesawat ;-).

Ketika akan kembali ke Indonesia (4 Februari 2011), saya kembali menjejakkan kaki di bandara ini untuk kedua kalinya, sudah lebih paham harus melakukan apa saja dibanding pertama kali. Namun yang kedua kali ini, saya ngantuk berat karena tidak bisa tidur sama sekali di atas pesawat. Alhasil saya tidur kira-kira 1,5 jam an di bandara, untungnya tidak ketinggalan pesawat he-he-he.

 

Buat yang mau menelepon ke Dubai, misal ke hotel atau rumah di Dubai kode telp negara Dubai adalah 971.

Sambil tidur, sambil menghayal, “kapan ya bandara kita tercinta bisa seperti yang saya jumpai di negeri orang?

 

Baca juga: Tersesat di Bandara Zurich

6 Comments

  1. pursuingmydream April 23, 2011
  2. pursuingmydream April 23, 2011
  3. peterus nugh April 22, 2011
  4. Desy April 22, 2011
  5. pursuingmydream April 21, 2011
  6. Desy April 21, 2011
error: Content is protected !!