27 Mei 2012 bulan lalu, kami menghadiri pameran produk dan makanan Indonesia di Den Hag, Belanda. Nama pamerannya adalah Tong Tong Fair.
Tong Tong Fair adalah festival terbesar di dunia untuk budaya Indo (Eropa-Indonesia), diadakan setiap tahun di Belanda. Kami (suami tercinta dan saya) datang ke pameran ini bersama kak Rina sekeluarga dan kak Ephie.
Acara ini adalah campuran festival budaya, pameran dan festival makanan dibentuk menjadi satu, diadakan di beberapa tenda besar dan tribun. Salah satu atraksi terbesar adalah Tong Tong Festival, dengan ratusan pertunjukan berlangsung selama 12 hari.
Tong Tong Fair pertama kali diadakan pada tahun 1959, saat itu namanya adalah Pasar Malam Besar. Nama ‘Pasar Malam Besar‘ berasal dari bahasa Indonesia / Melayu. Sejak tahun 2009 namanya berubah menjadi Tong Tong Festival. Nama baru ini dipilih untuk menekankan hubungannya dengan ‘Tong Tong Foundation dan misi budayanya. Alasan lain adalah untuk membedakannya dari pameran lainnya dengan nama Pasar Malam.
Pameran berlangsung dari tanggal 17 Mei hingga 28 Mei 2012, mulai jam 12.00 hingga jam 10 malam. Tiket masuk pameran, untuk hari biasa orang dewasa 12 Euro, sabtu dan minggu 15 Euro, anak-anak 4,5 Euro. Kami berkunjung di hari sabtu, suami dan saya membayar 30 Euro untuk kami berdua. Menurut saya harga tiketnya mahal, padahal didalam kami tidak mendapat apapaun yang gratis, semisal souvenir, majalah atau makanan :-(.
Tong Tong Fair dan Tong Tong Festival diadakan di Malieveld di pusat kota Den Haag (Koningskade 1, 2596 AA Den Haag) lima menit jalan kaki dari Stasiun Sentral Den Haag, atau 30 menit dari Bandara Schiphol dengan menggunakan kereta api atau mobil, 3,5 jam dari Liessel dari kediaman kak Rina, dan penginapan suami dan saya.
Tong Tong Fair berada di lahan seluas 22.000 m². Di Festival ini kita bisa melihat stand-stand makanan dan minuman khas Indonesia, teater kuliner, media dan seni pertunjukan, area bengkel, area untuk kuliah dan wawancara, daerah pasar, serta daerah untuk perdagangan.
Tong Tong Festival ini diselenggarakan oleh Yayasan Tong Tong. Tujuan dari Tong Tong organisasi adalah untuk mendorong Budaya Hindia Eurasia dan untuk memperluas pemahaman sejarahnya. Budaya Hindia Eurasia adalah budaya berabad-abad, yang dimulai ketika pedagang Eropa berlayar ke kepulauan Indonesia dan mendirikan pos perdagangan mereka.
*Klik gambar untuk melihat ukuran penuh (Foto-foto: dok. pribadi)
Sumber: terjemahan bebas tongtongfestival.nl dan Wikipedia.org
Tulisan yang mungkin kalian tertarik membacanya :
Hai sdr. Ilham silakan hubungi KBRI di Belanda, coba cari alamatnya melalui google :).
Hai sdr. Ilham silakan langsung ke Belanda :).
saya d daera bandung punya grup keroncong , gmna cara atau birokrasinya ? trimakasih
Ingin sekali main d Tong-tong festival , gmna caranya ???
Pak Taufik sudah terima penjelasan pak Budi ya? bisa barengan rombongan beliau untuk ke Den Haag. Penjelasan ada di bawah ini :).
mas kebetulan bulan mei tahun depan saya bersama rombongan pengusaha darijogja akan mengikuti pameran tong tong fair di den haag, kalau berkenan bisa bareng rombongan saya, terimakasih. budi sarwono ([email protected])
mas Toufik Hidayat, kebetulan bulan Mei tahun depan saya beserta rombongan dari oga akan mengikuti pameran Tong Tong Fair di Den Haag, kalau mas berkenan bisa gabung dengan rombongan saya, terimakasih Budi Sarwono ([email protected])
Dear pak Hidayat, saya tidak ada relasi travel agent. Silakan Anda hubungi masing-masing KBRI di negara tujuan.
DEAR SILAEN N HUSBAND,
SGT BERMANFAAT TULISAN ANDA . apa anda ada relasi travel agent di denhag yang bisa mengatur rombongan sejumlah sekitar 35 orang ke belanda untuk acara tong-tong fair. kmd dilanjutkan wisata ke perancis, jerman. kalau ada , mohon berkenan untuk memberikan alamat, telpon dan email. karena th 2013 saya akan mengorganize group ke 3 negara tsb. tks n best regards, taufik hidayat/fantastic tours jakarta.
ohh..ok terimakasih sudah berbagi info. Salam Kebudayaan Indonesia 🙂 🙂
Saya menetap di Jerman. Waktu ke Belanda hanya jalan-jalan dan mengunjungi teman.
Saya sudah mengirimkan email ke KBRI Belanda, namun belum diberi tanggapan,Ok terimakasih atas infonya 🙂 Salam Kebudayaan Indonesia..
saya sudah mengirimkan email ke KBRI Belanda, namun belum diberi tanggapan. Oiya Terimakasih atas infonya 🙂 .btw anda tinggal di belanda?
Hai Syarif coba hubungi KBRI di negara yang kamu mau tuju. Biasanya mereka punya program2 kebudayaan untuk memperkenalkan Indonesia di mancanegara ;-).
apa disana ada pagelaran tarian tradisional indonesia,soalnya saya punya tari yosimpancar(yospan) *ASTERYOSPANERS dari papua..berikut preview tariannya >> http://www.youtube.com/watch?v=tGe39fHgsaw .kami ingin memperkenalkan kebudayaan ini ke banyak orang.Terimakasih.
BestRegard. 🙂
Hai Tati terimah kasih juga sudah mampir ;-).
Postingannya menarik, terima kasih sudah berbagi 🙂 .
(cimbulblog.blogspot.com linknya dihapus karena tidak aktif lagi. 07.10.2015)
Suasananya menyenangkan mbak. Kami nonton pagelaran musik keroncong sambil makan Lumpia Semarang, sedapnyaaa :), trus ada panggung musik Jazz, jadi kangen pengen ke tanah air.
waduh mbak, tarif masukkan muahal buanget, belum lagi makanannya. Lalu apakah menyenangkan suasana disana?
Lain kali kalau mau pergi ke pameran2, lebih baik cek infonya dulu ya melalui internet, mahal banget 15 Euro / orang :-(.
Coba tahun depan Den ;-).
Rasanya sama ko, wong yang buat juga orang Indonesia asli :D.
Iya mirip, bedanya yang di Belanda bayarnya pakai Euro, kalau dikurs-kan kerupiah nyesek deh, masa satu potong Lumpia Semarang 24 rb. 😀
mirip Jakarta Fair kalau di Indonesia ya mbak 🙂 hehe
Rasa lumpia semarang-nya sama ga mba ama rasa di Indonesia? 🙂 ato malah lupa neh rasa yang asli Indo krn dah sekian waktu tinggal di Jerman :p *peace
url tentang5.wordpress.com is no longer available.
The authors have deleted this site. Update 08.01.2017
Hmmm… seandainya saya tahu bisa langsung beli tiket kereta ke Belanda 🙂
namanya lucuuuuu Tong Tong, hihihihihi :p
Seru banget kayaknya di sana, tapi kok mahal tiket masuknya. Mestinya dikasih voucher buat beli makan atau apa gitu ya….
Hai Maria, iya nama makanannya versi londo jadi mereka bisa baca :D. Saya beli 6 buah Lumpia Semarang (makan ditempat), 3 bungkus abon “Ratu” dan satu bungkus cemilan (manis) gak tahu apa namanya. Mau beli sedus mie instan malah lupa, padahal lebih murah disana sih.
hihihi….nama makanannya teteup versi londo ya, mbak : loempia, tahoe isi, nasi koening….mbak jajan apa aja ?