So This Is Goodbye

So This Is Goodbye . Pembaca setia termasuk kalian teman-teman blogger terbaik saya, atau kalian yang mengangap saya teman blogwalking kalian, kalau membaca judul tulisan ini, mungkin sudah bisa menduga apa maksudnya ya.

6 tahun sudah saya ngeblog. 4 tahun terakhir dimana saya mengenal mengenal blogwalking membuat blog saya terkenal (dalam kacamata pribadi). 6 tahun lalu saaat saya mulai ngeblog, saya begitu tercengang melihat blog lain yang statsnya (page views) bisa 1 juta. Saya terkagum-kagum pada banyak blogger yang postingannya bisa mendapat banyak sekali komentar, bahkan kalau saya telat 1 hari mampir saya sudah berada diangka kesekian ratus pengomentar.

Saya senang kalau blog saya naik trafiknya, saya bahagia kalau tulisan saya banyak dikomentari (postif). Sama sekali tidak menyangka kalau page views blog saya hingga saat ini sudah diangka 2,4 juta. Jangan bandingkan blog saya dengan blog otomotif karena pastinya mereka akan berada diangka puluhan juta 😀 .

So This Is Goodbye. Wawasan adalah tampilan statistik baru di blog Wp

Wawasan adalah tampilan statistik baru di blog Wp

 

Komentar postif yang mungkin ada seratus pada satu tulisan saya, yang membuat saya terbang tinggi kelangit, tiba-tiba menghempaskan saya ke bumi hanya karena satu komentar yang tidak berkenan dihati saya, yang padahal bukan dari teman blogwalking. Suasana hati saya langsung berubah seketika itu juga. Saya jadi melampiaskan kekesalan saya ke anak tercinta dan suamiku tersayang. Menjijikan memang kelakukan saya tersebut, tapi nyata.

Hal tersebut saya rasakan (alami) setahun belakangan ini. Satu kali, lalu dua kali dan tiga kali (Seingat saya belum sampai 10 kali) . Sampai terbayang-bayang saat mau tidur, hanya gara-gara komentar blog?. Saya salah apa ?, iya saya bodoh, saya menyesatkan?. Saya buruk tapi masih saja banyak yang mampir ke blog saya ini ? dan membagi tulisan-tulisan saya ke sosmed.

Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik“. Saya teringat ayat tersebut. Saya tidak menyangka Tuhan, hanya karena bergaul didunia maya saja, hanya karena membaca tulisan-tulisan keluh kesah, hanya karena membaca tulisan sinis, hanya karena membaca komentar nyinyir (nyindir negatif, kritik negatif), hanya karena membaca blog yang isinya hanya nyinyir saja saya bisa tertular, kena penyakit mematikan ini.

Sebenarnya saya lelah saat tema tulisan nyinyir (nyindir negatif, kritik negatif) dibahas, maka dalam seminggu bahkan dalam sebulan para blogger akan membahas tema serupa. Mulai tetangga yang di nyinyir di blog, keluarga, teman kantor, bos, suami sahabat, pacar mantan, orang lewat, orang pamer tas bermerek, bahkan pasangan sendiri ikut di bahas dari sisi negatifnya di blog, kalau hewan peliharaan dia dinyinyir orang, maka akan ikut dbahas di blog juga. Apakah mereka semua yang saya sebut bisa berubah kelakuannya kalau hanya dibicarakan (dikritik tajam) di blog?. Apakah memberikan manfaat postif untuk pembaca?.

Follower blog saya ada 1400, dimana 300 nya adalah yang follow saya melalui email (saya anggap mungkin yang 300 ini tidak punya blog). Bayangkan kalau 10 %nya saja yang serempak membahas tema nyinyir, maka mata saya dihadapkan pada 110 tulisan dalam satu hari, atau katakanlah dalam seminggu maka saya akan membaca paling tidak judul atau palagraf pertama, kedua, hingga palagraf terakhir yang isinya negatif.

Saya komentari tulisan sinis dan nyinyir tersebut?, Apa saya akan dibayar?, kalau dibayar mungkin saya bersedia komentar, karena tidak dibayar maka saya tutup tulisannya dan cuma berkata dalam hati “kasihan amat sih hidup lu!”.

Setiap hari saya membaca sekian persen tulisan yang negatif, dalam sebulan dalam setahun. Tanpa sadar saya sudah meracuni diri saya sendiri dan akhirnya terkena penyakit mematikan yang hanya bisa dibasmi dengan doa dan puasa *lebay.

Mengutif sepenggal isi email seorang teman blogger :

aku juga mikir kaya dunia blog ini penuh sandiwara dan fake people. manis didepan gosipin dibelakang. aku beraniin diri buat email ini ke Mba nella karena selama aku baca blog mba nella yang termasuk netral si gak pernah bahas hal2 yang nyndir2 ke teman2 lain ( maafken kalau istilahnya agak random) selalu fokus ama cerita keseharian dan emang itu yang bagus dibanding bahas hal2 yang gak penting trus ujug2 jadi balas2an comment dipikir pendapatnya dah paling oke.

Pendapat satu teman blogger tentang blogsphere belakangan ini, saya kira hanya saya yang merasakan, ternyata saya tidak sendiri

Pendapat satu teman blogger tentang blogsphere belakangan ini, saya kira hanya saya yang merasakan, ternyata saya tidak sendiri

 

Terima kasih teman, saya pikir hanya saya saja yang merasakan hal tersebut, saya pikir hanya saya saja yang sudah terkena penyakit menular dan mematikan tersebut, ternyata ada yang lain yang merasakan juga.

Makasih teman, karena kamu curhat ke saya, saya jadi bisa mengambil langkah tegas untuk hidup saya sendiri!.

pendapat satu teman blogger lagi. Intelek ga intelek bisa dinilai dari isi tulisan atau blog

pendapat satu teman blogger lagi. Intelek ga intelek bisa dinilai dari isi tulisan atau blog

 

Dalam seminggu kedepan saya akan cek ulang 1100 blog yang telah saya ikuti. Saya follow mereka karena mereka lebih dahulu follow saya, awalnya saya pikir lewat ngeblog saya akan bisa jadi orang yang lebih baik lagi, apalagi saya hidup jauh dari tanah air. Teman-teman blogger adalah teman terbaik saya, teman-teman yang saya rindukan tulisannya, teman-teman yang selalu saya nantikan kehadirannya di wp reader saya.

Saya jadi nangis nih *lebay seperti mau berpisah dengan pacar.

Namun kalau ternyata mereka memberikan sisi negatif, walau sekedar melalui tulisan. Maka saya tidak ingin lagi mengikuti tulisan-tulisan mereka, saya hanya follow (mengikuti) blog yang memberikan sisi postif buat jiwa saya.

Teruntuk kamu yang saat ini membaca tulisan saya, kalau kamu merasa tulisan saya tidak berguna, sebelum kalian tersesat lebih jauh lagi menjadi suka berkebun hehe lebih baik berhenti mengikuti blog saya. Tombol unfollow ada dibagian atas halaman, dibagian kiri atau tengah.

Bersama ini juga saya ingin menyampaikan, kalau tulisan-tulisan saya mulai saat ini hingga berikutnya akan saya tutup kolom komentarnya. Apa gunanya ratusan komentar di setiap tulisan saya, kalau saya jadi orang MUNAFIK!.

Tidak tahu sampai kapan komentar akan saya nonaktifkan, mungkin setahun, dua tahun atau kalau tahun depan kondisi blogsphere saya lihat sudah berkurang tema nyinyirnya, kalau hati saya sudah siap lagi ditegur sapa ditulisan saya maka kolom komentar akan saya buka kembali.

Kalau kalian suka blog saya, kalian bisa tetap membaca tulisan-tulisan saya dalam keseharian, bisa mengetahui kegiatan berkebun saya, kalau kalian kangen lihat Benjamin, saya akan sesekali update cerita mengenai jagoan saya tersayang tersebut.

Kalian tidak bisa lagi berkomentar, namun kalian masih bisa membaca. Saya tidak akan tutup atau buat blog saya ini private seperti dilakukan beberapa teman blogger. Saya menghargai para silent reader yang tetap merasa nyaman membaca tanpa menunjukkan jati diri mereka. Para silent reader yang beberapa diantara mereka jadi teman curhat saya melalui email. Maafkan ya kalau saya banyak utangan balasan email kalian 🙂 .

Maafkan kalau saya menutup kesempatan kalian menjadi terkenal melalui blog saya. Seperti pernah dikatakan beberapa blogger, mereka jadi saling mengenal blogger-blogger lain lewat komentar-komentar diblog saya.

Para Sahabat blogger, kalian tidak perlu kuatir, saya tetap akan mengunjungi blog kalian. Kalau kalian membuat tulisan galau gundah gulana sesekali, sebulan sekali, setahun sekali saya anggap wajar ko. Namun kalau isi blog kalian semuanya hanya diisi dengan tema negatif, sorry ya waktu saya sangat amat berharga. Saya punya Ben jagoan dirumah yang saya bisa ajak menghasbiskan waktu, saya punya hobi berkebun yang gila-gilaan saya cintai, bahkan punya suami terbaik sedunia yang tidak mau lagi saya jadikan tong sampah kekesalan saya hanya gara-gara komentar blog yang tidak berkenan di hati saya atau jiwa saya menjadi teracuni ikut negatif karena sekedar membaca tulisan-tulisan negatif (nyinyir) lalu saya tularkan juga ke keluarga dirumah.

 

Auf wiedersehen!
Emaknya Benjamin

No Responses

  1. Pingback: Edit Blog | i 8 August 26, 2015
error: Content is protected !!