Kontrakan Baru Suasana Baru plus Repot

Kontrakan Baru Suasana Baru plus Repot. Sahabat blogger “.. sebelum kalian tinggal dirumah saat ini, sudah berapa kali pindah-pindah rumah atau kontrakan.?.” Kalau saya baru 1,5 tahun jauh dari tanah air sudah tiga kali mengalami pindahan rumah alias kontrakan. Cuma bisa bilang satu kata “capee deh!”.

Pertama: cape bungkusin barang-barang, peralatan rumah tangga, baju-baju dan semua isi rumah. Apalagi kalau sedang ga mood, mau nyuruh siapa coba? Kalau di Indonesia mungkin masih bisa suruh prt yang kerjain.

Kedua: cape bukain semua barang-barang alias beresinnya ke rumah baru, dan semuanya cuma suami dan saya yang harus mengerjakannya.

Ketiga: kadang sebel kalau suami lagi ga mood beberes, dia asyik main game di pc, saya juga lama-lama enek deh buat beres-beres sendirian, jadi kalau emosi sudah memuncak, saya kasih kerjaan buat suami :D, misal minta dibikinin gantungan buat foto-foto, bikin gantungan hordeng, bor sana sini, pasang bohlam-bohlam lampu, benerin tempat tidur, bilang taruh barang-barang tidak terpakai ke loteng rumah dan lain-lainnya.

Kalau rasa bosan sedang tinggi, saya biarkan saja semua, paling kalau butuh sesuatu pusing bongkar-bongkarnya di kardus. Akhirnya setelah tiga minggu baru semuanya beres Gott sei Dank! (Thanks God).

Model rumah di swiss

Inilah Rumah Kontrakan Pertama di Zweisimmen, Swiss. Lantai 1 yang Jendelannya Cat Hijau. Pemilik Rumahnya di Lantai Dasar

Sebenarnya suami dan saya juga ga mau dong sering-sering pindah, namun keadaan yang memaksa. Pertama kali pindahan adalah dari Swiss ke Jerman (rumah mertua). Pindah karena menurut suami tercinta, Swiss terlalu dingin buat saya, dan rumah kami saat itu diatas pegunungan, alasan kedua katanya Zweisimmen daerah tempat kami saat itu terlalu sepi, kuatir nantinya saya bosan. Jadi setelah pernikahan catatan sipil kami pindah ke Jerman.

Pemandangan Depan Rumah Kami di Swiss. Sebelah Kiri Ketika Musim Dingin Januari 2011, Sebelah Kanan Ketika Musim Panas Juni 2011

Pemandangan Depan Rumah Kami di Swiss. Sebelah Kiri Ketika Musim Dingin Januari 2011, Sebelah Kanan Ketika Musim Panas Juni 2011

Padahal saya suka loh tinggal di Swiss, depan rumah kami pengunungan, kalau pas winter pemandangannya seperti cerita dongeng yang saya sering baca ketika kecil. Pegunungannya diselimuti salju, lalu lewatlah kereta api yang menembus pengunungan, kereta hilang dari pandangan eiitss tunggu sebentar kemudian muncul kembali dari balik gunung. Kapan-kapan saya akan cerita tentang Zweisimmen berikut foto-fotonya ;-).

Pemandagan Pegunungan es di Swiss

Sebenarnya Saya Suka loh Tinggal di Pegunungan es Seperti ini

Frank sebelumnya tinggal selama 5 tahun di Swiss, dia bekerja di rumah sakit yang khusus menangani orang-orang lanjut usia. Oh ya waktu mau pindahan, kami harus bersihkan rumah kontrakan sampai 3 kali. Pemilik rumah belum puas sebelum melihat semuanya kinclong, padahal rumahnya sudah ditinggali Frank 5 tahun masah iya ga boleh keraknya sedikitpun?.

Waktu pindah dari Swiss, kami sewa truk besar dari Jerman. Frank yang nyetir karena dulu ketika dinas militer dia pernah nyupir truk jadi punya pengalaman, dan irit biaya supir deh. Untuk proses pindahan kami dibantu adik ipar dan seorang teman. Karena tinggal di lantai satu, dan pintu utama tidak muat untuk mengeluarkan perabotan besar seperti lemari dan sofa, maka kami mengeluarkannya dari pintu dapur menggunakan alat berat milik yang punya kontrakan. Di Jerman kami sewa satu gudang (kontainer) untuk menyimpan barang-barang sampai kami menemukan kontrakan.

Pindahan Rumah dari Swiss ke Jerman. 26.07.2011

Pindahan Rumah dari Swiss ke Jerman. 26.07.2011

Kedua: Pindahan dari rumah mertua ke rumah kontakan di Bad Rappenau. Kontrakan kami ini luasnya 60 M2, ada dapur, ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, gudang bawah tanah, ada tamannya walaupun kecil saya bisa leluasa bereksperimen dengan berbagai macam tanaman, oh ya rumah ini ada garasinya.

Kontrakan Kedua. Kami Tinggal di Lantai Dasar

Kontrakan Kedua. Kami Tinggal di Lantai Dasar. Bad Rappenau, Jerman

Di Bad Rappenau inilah saya bertemu pertama kali dengan teman Indonesia, yakni Eka & Ni Luh. Saya sudah senang tinggal di Bad Rappenau karena saya sudah punya teman Indonesia, sudah hapal jalan-jalan disana, sudah hapal lokasi atau toko-toko yang bisa saya kunjungi setelah kursus bahasa Jerman (kursus Integrasi), pokoknya sudah banyak kenangan indah disana.

Kebun minimalis di Rumah Jerman

Taman Kecilku di Rumah Bad Rappenau 2011- Okt 2012

Tiba saatnya, kami harus pindah karena yang punya rumah ingin menjual rumahnya. Di Bad Rappenau kami tinggal selama setahun sebulan, dari 1 oktober 2011 hingga 1 November 2012.

Ketiga: Pindahan dari Bad Rappenau ke Sinsheim. Suami dan saya mulai membawa barang-barang kami ke kontrakan baru pada 1 November, tanggal 2 sudah tidur di rumah baru. Tanggal 4, hari minggu kami janjian dengan pemilik kontrakan rumah lama. Rumah tersebut sudah kami dibersihkan, pemilik kontrakan mengecek apakah ada kerusakan. Setelah semuanya beres, serah terima kunci.

Kami pindahan menggunakan „Jasa Pindahan Voko Trans“. Kami sewa tiga orang pekerja dan truknya. Truk sudah ada supirnya, yakni pekerja buat pindahannya. 3 orang pekerja biayanya 109 Euro per jam, kami gunakan selama 4 jam, harga belum termasuk pajak. Sewa truk biayanya 149 Euro tidak dihitung jamnya. Total biaya yang kami bayarkan 696, 15 Euro, kami juga berikan tip diluar harga tersebut.

Barang-barang dari Bad Rappenau beres semua masuk truk dalam waktu 2 jam. Harus cepat dong, karena biayanya per jam!. Hari-hari sebelumnya, pakaian dan perabotan dapur sudah suami dan saya masukkan ke dalam kardus-kardus, jadi jasa pindahan yang kami sewa tinggal angkut kedalam truk dan melakukan hal-hal kecil lainnya.

Kontrakan Baru Suasana Baru plus Repot

Supaya Aman Perabotan dikemas Rapih dan Bagus dengan Plastik. Pindahan pakai jasa pindahan rumah

Di Sinsheim barang-barang selesai dikeluarkan dan beres dalam waktu 1,5 jam lebih sedikit, ya total semuanya dari Bad Rappenau dan Sinsheim jadi 4 jam. Pekerjaannya bagus dan profesional ko. Barang elektronik seperti TV, Keyboard dll dibungkus rapih dengan plastik benjol-benjol apa tuh namanya? :D. Sofa, tempat tidur, lemari, rak yang kayu di bungkus plastik tersebut juga. Plastiknya sudah termasuk biaya sewa.

Seperti Kapal Pecah. Tolonggg Butuh Bantuan Beresin Barang-Barang

Seperti Kapal Pecah. Tolonggg Butuh Bantuan Beresin Barang-Barang

Kata suami tercinta, yang kerja di bidang pindahan ini bisa cepat langsing loh! Dulu Frank pernah kerja begituan, berat badan turun 10 kg dalam waktu singkat, soalnya kerjaannya berat dan sangat melelahkan.

Rumah (kontrakan) di Sinsheim lebih luas dari yang di Bad Rappnenau. Ukuran 90 M2, kami tinggal di lantai 1 (diatap!) dalam bahasa Jerman istilahnya Dachwohnung :D, pemilik kontrakannya di lantai dasar. Kontrakan baru kami ini ada kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, kamar tamu, dua balkon, gudang kecil di samping kamar mandi, dan gudang kecil di atap rumah.

Selamat Datang di Rumah Baru kami di Sinsheim. Masih ada dua kardus yang harus diberesin

Selamat Datang di Rumah Baru kami di Sinsheim. Masih ada dua kardus yang harus diberesin

Kontrakan baru ini, tidak ada garasinya, jadi mobil kami parkir di tepi jalan, tidak ada tamannya hiks. Berita bagusnya, pemilik kontrakan bilang tetangga sebelah tanahnya luas, boleh dipakai bercocok tanam, asyik buat tahun depan mulai nanam-namam lagi di musim semi ;-).

Beginilah dalam rumah kami, setelah dirapihkan :

Setelah Masuk Rumah mau ke ruang mana dulu yaa

Setelah Masuk Rumah mau ke ruang mana dulu yaa

Kamar mandi di Jerman

Kamar Mandi. Sebagian Besar Rumah-rumah di Jerman ada Bath up nya, Penasaran dipakai ga ya atau jadi pajangan saja

Kamar mandi di Jerman adalah kamar mandi kering. Kalau mau mandi ada tempatnya khusus, lihat foto pojok kanan bawah, disini semua gunakan shower. Jadi waktu oragtua dan adik saya datang April lalu, saya ngomel kalau kamar mandi becek pokoknya lantai harus kering! 😀 .

Baca juga: Kamar Mandi di Jerman

Ruang Tamu di Jerman. Dachwohnung

Ruang Tamu

Dapur impian kami berdua, masih tetap seperti yang kami lihat di Heilbronn klik disini

dachwohnung. Rumah di Jerman

Sebelah Kanan Kamar Tidur Utama. Sebelah kiri Kamar Tamu

Saya tidak suka bantal kepala buatan Jerman, terlalu empuk, isinya bulu angsa semua, pantas saja mahal sekali. Saya suka bantal kepala yang keras. Karena berbeda selera makanya sarung bantal juga jadi beda-beda karena beda ukuran bantalnya. Batal guling beli dan bawa dari Jakarta, tetap tidak bisa tidur tanpa yang satu ini ;-).

Balkonnya ada dua. Foto Atas adalah Balkon depan, lebih luas. Foto Bawah adalah Balkon belakang ukurannya lebih kecil

Balkonnya ada dua. Foto Atas adalah Balkon depan, lebih luas. Foto Bawah adalah Balkon belakang ukurannya lebih kecil

Gudang Kecil, disamping Kamar Mandi

Gudang Kecil, disamping Kamar Mandi

Kalau masuk gudang ini tidak bisa tegak, harus bungkuk, cape deh.

Gudang di atap Rumah

Gudang di atap Rumah

 

Kalau ke gudang diatas, biar suami saja.

Video rumahku durasi 4:45 menit
*maaf kalau gelap, ga ngerti bikin terang video :D.

 

Baca juga: Catatan Tinggal di Jerman

62 Comments

  1. Ulfarick January 30, 2017
  2. Emaknya Benjamin br. Silaen January 30, 2017
  3. Ulfarick January 30, 2017
  4. Fascha March 17, 2013
  5. pursuingmydreams March 17, 2013
  6. Fascha March 17, 2013
  7. Aiko March 12, 2013
  8. pursuingmydreams March 12, 2013
  9. Aiko March 12, 2013
  10. pursuingmydreams March 12, 2013
  11. Aiko March 12, 2013
  12. pursuingmydream February 2, 2013
  13. n1ngtyas February 2, 2013
  14. pursuingmydream February 1, 2013
  15. Budi Nurhikmat January 31, 2013
  16. pursuingmydream January 31, 2013
  17. Budi Nurhikmat January 31, 2013
  18. efratadenny December 18, 2012
  19. pursuingmydream December 18, 2012
  20. efratadenny December 17, 2012
  21. Wong Cilik December 11, 2012
  22. pursuingmydream December 10, 2012
  23. h0tchocolate December 10, 2012
  24. pursuingmydream December 10, 2012
  25. ditawidodo December 10, 2012
  26. pursuingmydream December 7, 2012
  27. mkstories4life December 7, 2012
  28. pursuingmydream December 6, 2012
  29. ladeva December 6, 2012
  30. pursuingmydream December 5, 2012
  31. Arman December 4, 2012
  32. giewahyudi December 3, 2012
  33. pursuingmydream December 2, 2012
  34. Ni Made Sri Andani December 2, 2012
  35. pursuingmydream December 2, 2012
  36. pursuingmydream December 2, 2012
  37. neldasjourney December 2, 2012
  38. pursuingmydream December 2, 2012
  39. pursuingmydream December 2, 2012
  40. Ikakoentjoro December 2, 2012
  41. ded December 2, 2012
  42. pursuingmydream December 1, 2012
  43. kayka December 1, 2012
  44. pursuingmydream December 1, 2012
  45. ahmad fauzi December 1, 2012
  46. pursuingmydream December 1, 2012
  47. isnuansa November 30, 2012
  48. pursuingmydream November 30, 2012
  49. pursuingmydream November 30, 2012
  50. pursuingmydream November 30, 2012
  51. pursuingmydream November 30, 2012
  52. pursuingmydream November 30, 2012
  53. pursuingmydream November 30, 2012
  54. pursuingmydream November 30, 2012
  55. 'Ne November 30, 2012
  56. chris13jkt November 30, 2012
  57. Larasati November 30, 2012
  58. lambangsarib November 30, 2012
  59. bri-t November 30, 2012
  60. bri-t November 30, 2012
  61. Titik Asa November 30, 2012
  62. bebe November 30, 2012
error: Content is protected !!
%d bloggers like this: