5 Kelakuan Unik yang Belanja di Supermarket Jerman No. 3 Jagoanku. Pernahkah kamu menjumpai tingkah laku unik orang-orang yang berbelanja di supermarket?. Kalau punya banyak waktu luang sepertinya kita asyik-asyik saja melihat tingkah unik orang-orang yang akan saya ceritakan ini:
1. Seorang bapak pengungsi sedang berdebat dengan ibu kasir. Saya bisa tahu si bapak ini pengungsi dari bahasa tubuhnya, tidak bisa bahasa Jerman dan ngotot permintaannya dipenuhi.
Jadi ceritanya si bapak paruh baya ini mau membeli bir 1 paket (isi 6 kaleng), pas sampai dikasir mungkin dia lihat di mesin kasir ko harganya beda dengan yang tertera di raknya. Ibu kasir sudah memberitahukan harganya dan memperlihatkan layar monitor ke si bapak. Nah si bapak ini ngotot minta supaya di cetak dulu struk belanjannya. Ibu kasir bilang kalau tidak mau beli tidak bisa dicetak struk belanjanya, kalau dicetak/diprint ya berarti harus bayar.
Si bapak nyerocos pakai Bahasa Inggris sedangkan bu kasirnya pakai Bahasa Jerman. Sepertinya bu kasirnya juga tidak terlalu paham Bahasa Inggris. Saya dan suami ngantri di belakang si bapak. Bu kasir memanggil kepala supermarketnya dan menceritakan keadaannya. Pak bos mengatakan hal yang sama bahwa tidak bisa struk belanja dicetak dulu dan nantinya tidak jadi beli. Si bapak pengungsi bertanya apakah pak bos bisa berbahasa Inggris, pak bos bilang tidak bisa, kita kan di Jerman jadi harus berbahasa Jerman.
Tulisan Terkini
- Beli Anggrek Bulan Impian Phalaenopsis Wild Cat dan Daun Lurik di Orchibias Jerman
- Penipuan Permintaan Uang Paypal Tahun 2023 Apa yang harus dilakukan
- Moss Hitam Kadaka dan Moss Putih Spagnum Mana yang Bagus Buat Media Anggrek
Si bapak lalu meninggalkan semua barang-barang yang sudah dia ambil, pergi begitu saja tanpa penjelasan lagi 😯 . Aneh kan mana bisa struk belanja di cetak dulu?, lalu kalau nantinya tidak niat beli bagaimana?, padahal harga barang-barang sudah tertera di monitor dan kita bisa melihat juga, kalau memang harganya tidak cocok, toh bisa bilang tidak jadi mau beli barang yang itu, sebelum dicetak struknya bisa dikeluarkan barang yang sudah discan barcodenya.
Tadinya saya mau ikut menjelaskan ke si bapak ini namun saya urungkan niatku, karena saya lihat si bapak ini nyebelin ngototnya.
2. Seorang ibu sedang berdebat dengan ibu kasir. Si ibu yang belanja ini beli roti agak banyak mungkin 10 buah ditaruh dalam 2 kantong coklat. Bu kasir marah karena si ibu selain membeli roti mengambil segepok kantong roti. Si ibu bersikeras karena dia sudah beli banyak roti jadi dia merasa berhak boleh mengambil banyak kantong roti sebanyak yang dia mau, nah bu kasir mengambil segepok kantong rotinya kembali dan bilang tidak boleh melakukan hal tersebut. Kalau mau beli banyak butuh dimasukkan ke kantong ya silakan saja, tapi tidak boleh mengambil hanya kantong rotinya saja buat dibawa pulang. Itu kantong roti memang gratis karena kan kita beli rotinya.
Kalau beli di toko roti mana bisa ambil kantong seenaknya, justru karena di supermarket karena kita sendiri yang ambil roti yang kita inginkan jadi bisa ambil kantongnya juga, mungkin begitu pikir ibu tersebut.
Si ibu yang beli roti tetap ngotot mau kantongnya, saya kira dia mau bayarin eh kaga tuh. Bu kasir bilang dia harus bicara langsung sama kepala supermarketnya. Datangnya bos nya. Nih bos sama seperti cerita no.1 diatas. Bu kasir menceritakan kejadiannya, pak pos bilang tidak boleh mengambil hanya kantong rotinya saja, lalu pak bos pergi karena masih banyak kerjaan kan ya. Nah si ibu yang beli roti tidak terima dia teriak „Hey saya beli roti nya loh!“.
Pak bos sudah berlalu pergi, si ibu bilang ke bu kasir „saya punya 6 anak, harus kasih kantongnya masing-masing kan!“. OMG 😀 gileee saya pengennya menghilang dari tempat tersebut, kuatir dikira bu kasir saya dari negara yang saya seperti ibu yang ngotot ini. Si ibu selain pakai kerudung, ada titik emas dihidungnya. Kalau piercing kan agak besar ya, ini cuma titik seperti anting model mata satu gitu. Entahlah mungkin asalnya dari India atau negara sekitar sana deh.
Saya kadang tidak habis pikir, gara-gara kantong roti yang harga 1 paketnya tuh paling 1-2 euro (Rp.15-30rb) ko bisa mempermalukan diri sendiri. Kalau tinggal disekitar supermarket tersebut apa tidak malu ketemu pak bos dan bu kasir tersebut.
Lebih gile lagi ibu ini pakai ngaku anaknya 6 bo!. Saya jadi ngomong sama diri sendiri aja. Bagaimana nasib Jerman ini 20-30 tahun kedepan kalau orang asli Jermannya banyak yang tidak mau punya anak, sedangkan para pendatang atau pengungsi berlomba-lomba punya anak di Jerman?. Trus orang-orang ini kalau belanjapun maunya memanfaatkan/mengambil yang bisa gratisan.
3. Cerita mengenai anak sendiri.
• Siapa lagi kalau bukan jagoanku Benjamin. Nih cerita lagi umurnya 2 tahun. Setiap kali kita ke supermarket si bocah cabutin stiker buah-buahan lalu ditempelin dilantai. Kalau kita ke supermarket dia langsung pergi semaunya, ya masih disekitar saya juga sih. Ini supermarketnya kecil. Saya mengambil macam-macam barang yang ada dicatatan belanjaan, nah di Benjamin sudah menghilang aja. Pas saya temukan dia lagi jongkok sambil nempelin stiker buah dilantai. Pas kita belanja sih memang seringnya bukan di jam sibuk, jadi memang tidak ada karyawan yang melihat kan. Karena sudah sering dilarang tapi anaknya tidak dengar juga. Saya biarin ajalah, terserah … Pas kita pergi sama bapaknya, si bocah melakukan hal itu lagi, saya ceritain saja bukan hal aneh dan bukan kejadian pertama haha.
• Label harga di rak didorong-dorong, dirapatkan satu dengan lain. Lah nanti kalau ada yang mau cek harga bagaimana dong?. Sudah dibilangi tidak dengar, ya saya biarin aja. Belum pernah ketahuan karayawan supermarket sih kelakuan jagoanku ini. Umur 3 tahun sudah jarang sekali melakukan hal ini, kalau lagi 2 tahun tuh setiap kali ke supermarket dia begitu.
Baca juga: Di Jerman itu (Edisi Belanja)
• Sampai di meja kasir, tangan si Benjamin pasti iseng mau nutup pagar kasirnya. Dilarang kaga bisa!. Pengen pites nanti dia teriak/nangis malu-maluin. Pernah sekali akhirnya pintunya beneran dilurusin ke jalan antrian, dan untuk balikin lagi harus pakai kunci. Sialnya ketemu bu kasir yang model reseh dan dia komplain. Kaga tahu apa nih bocah memang gatel tanganya, saya bukanya tidak melarang.
• Saya antri dikasir, si bocah ngeluyur ke tempat aneka bunga potong. Saya bisa pantau dia. Ada beberapa bunga ditaruh diember dilantai. Nah si bocah pokoknya iseng deh pegangin tuh aneka bunga. Saya sudah kesel aja mau kupites nih anak, tapi saya lagi ngantri. Untungnya bu kasir tidak melihat yang dilakukan Benjamin. Pas sampai rumah saya tanyalah bapaknya. Nih bocah kalau iseng disupermarket terus kena marah bagaimana, disuruh ganti ga, atau bagaimana hukumnya sih?. Bapaknya bilang karena masih kecil dibawah 7 tahun, dia belum tahu yang dilakukannya. Oohh ya sudah saya tenang dong dijelasin begitu.
• Masih cerita saat Benjamin usia 2 tahun. Saat itu dia sama bapaknya lagi ditempat makanan dilemari pendingin. Dasar bocah aktif dia buka tutup pintu lemarinya bolak balik. Datangnya seorang ibu menghampiri Benjamin. Saya ngintip dari tempat agak jauh aja, toh pikir saya ada bapaknya. Selesai saya mengambil kebutuhan belanja, saya tanyalah ngapain si ibu tadi?. Eh ternyata si ibu tersebut marah karena Benjamin bolak balik buka tutup pintu lemari pendingin, nanti rusak isinya, terus bapaknya ikut diomelin juga karena tidak melarang anaknya haha. Dasar suamiku ya paling jago berdebat dah, dia bilang biairn aja, toh dibagian sana tuh, lemari pendinginnya tidak ada pintunya kan, ya berarti tidak akan rusak isinya. Si ibu belum puas, dia mengadu ke karyawan supermarket didekatnya dan kita bisa melihat dari jauh haha. “Kita tunggu aja nih bakalan ditegor petugas kita loh” kata saya ke suami. Kita tunggu-tunggu ko tidak ada seorang petugaspun ynag menghampiri kita loh haha. Kita tuh sudah langganan di supermarket tiu, bisa hampir tiap hari kita kesana. Tapi kita ko beneran lupa wajah ibu yang komplain ini, kali aja kan ketemu dilain hari.
• Akhirnya si bocah mau disuruh duduk di trolley kalau kita ke supermarket. Ya saya kan jadi agak santai belanja, tidak cerewetin Benjamin melulu tidak boleh ini itu. Sampai suia 3,5 tahun ini si bocah masih mau disuruh duduk didalam trolley. Kalau pas kita belanja sama bapaknya kadang maunya lari-larian.
• Kadang kumat caper (cari perhatian) kalau pas belanja bareng sama bapaknya. Sudah dilarang jangan lari-lari tidak dengar. Anaknya ngos-ngos an lari tidak karuan. Dari kejauhan saya mendengar anak menangis. Kenal suara anak sendiri dong. Si bocah jatuh, mungkin pas ditempat ada benda tajam atau pasir entahlah. Pas bapaknya dan saya lihat, dagunya Benjamin sudah berlumuran darah. Bapaknya mengambil tisu basah dan plester. Bayar belakangan deh. Hari itu kapok lari-lari, berikutnya ke supermarket sudah lupa kejadian sebelumnya haha.
4. Seorang lansia pakai motor yang jalannya pelan sekali, apa sih namanya?. Kendaraan ini bisa dibawa saat belanja di dalam supermarket. Jadi si ibu tidak perlu jalan kaki. Nah kita memang pernah beberapa kali bertemu diluar supermarket atau pas dijalanan. Kesan saya sih si ibu tipe tidak ramah, soalnya saya pernah lihat lagi komplain apa gitu ke kasir. Eh hari itu saya lihat dia turun dari motornya untuk mengikat tali sepatu Benjamin. Perasaan saya jadi hangat, “eh si ibu itu baik ya, padahal dia kan jalan pakai alat bantu, tapi rela turun buat benerin tali sepatu Benjamin”. Saya jadi malu hati pernah membalas sapaan ibu ini dengan garing gitu hehe. Soalnya saya bukan tipe yang suka say helo lah kalau tidak kenal banget. Jalan lempeng aja tidak say helo sana sini seperti anakku Benjamin. Bapaknya Benjamin yang melihat saya ceritakan kalau kita pernah beberapa kali ketemu ibu ini. Saat saya menerbitkan tulisan ini, saya jadi mikir “kapan terakhir kali melihat ibu lansia ini ya, rasanya sudah lama deh”.
5. Seorang ibu Jerman yang cerewet banget minta ini itu kupon promosi, sudah gitu belanjaan dia masih berantakan saat dia minta macem-macem kupon. Di Jerman, saat kita belanja harus memasukkan sendiri barang-barang kita. Supaya cepat ya masukkan ke trolley dulu. Ada meja khusus kalau mau masukin barang-barang ke tas yang kita bawa. Kalau kamu berlama-lama masukkin belanjaan di meja kasir, akan dilihatin sama kasir dan pandangan jutek dari yang ngantri dibelakangmu.
Video 5 FAKTA Belanja di Supermarket Jerman
Oh ya waktu mencari keyword untuk tulisan ini, ada keyword nama supermarket di Jerman. Seingat saya nih ya:
- Yang dekat rumah, sering dikunjungi: REWE (selalu kesini, langganan deh), DM (selalu kesini juga buat beli kebutuhan anak seperti susu, diaper, tisu basah, sabun pencuci botol dll), Lidl (ngincer bibit/umbi bunga saat musim semi dan musim gugur), Müller (kalau mau beli parfum dan alat tulis), Media markt (untuk elektronik).
- hanya sesekali, atau nyaris belum tentu setahun sekali: Aldi, Netto, Rossman, Penny, Edeka.
Baca juga: Cerita Seru Tinggal di Jerman
Demikianlah cerita saya mengenai 5 Kelakuan Unik yang Belanja di Supermarket Jerman No. 3 Jagoanku. Kalau kamu baru pertama kali berkunjung ke blog saya dan suka tulisan ini silakan subscribe follow blog saya, supaya tidak ketinggalan postingan cerita dari Jerman berikutnya, kolom berlangganan mengikuti blog ada dibagian kanan atas postingan.
Hahahaha bisa aja Eliua 😀 .
OMG… Gue geram ama yang laen kecuali ke Ben, ya ngegemesin deh ?
Hai MomDaffa belum pernah ketahuan keusilan si Ben haha. Sdh usia hampir 4 thn ini sih spy mulai hilang iseng cabut stiker buah. Kubiarin aja, pagi2 selalu ada yg bersihkan supermarketnya kan haha.
Waduuuh Benyamin aktif banget sih kamu, Nak…. Gimana itu kalo ketahuan karyawan pas lagi nempelin stiker buah buahan di lantai… eh terus didbiarin aja gtu mba? Atau dibersihin ntar lantainya sm maknya? Hehe
Hai Niee sudah banyak juga yang dipulangkan ke negara asalnya. Dari negara korban perang, spt afganistan, Siria dan negara timteg lainnya. Ngungsi ke Jerman karena iklan dari mulut ke mulut orang2 sebangsa mereka krn di Jerman semuanya lebih baik.
Hai Niee komenmu masuk spam, ssdh bbrp hari lalu kukeluarinnya. Sorry baru balas, keyboard laptopku rusak huhu 🙁 .
mbak komen aku kok gak masuk ya >.<
di jerman banyak pengungsi ya mbak? dari negara mana biasanya mbak? dan kenapa mereka sampai mengungsi ke jerman?
Iyaaa samalah cepat2 belanjanya sebelum anaknya tambah bikin kacau. Kalau sudah 3 tahunan sudah ngerti minta ini itu. Klo si Ben ambil air di botol anak kecil, minta kacamata, sikat gigi. Di geret aja langsung ke kasir dah 😀 .
Sama deh sama Kalki dan Kavin mereka suka dorong-dorong label harga, kalau cabutin harga buah-buahan trus ditempel ke lantai kayaknya belum pernah karena kami jarang ke supermarket, seringnya ke minimarket dan itu pun dalam tempo sesingkat-singkatnya sebelum mereka bikin kacau dan minta beli ini itu hehehe
Hai mba Fan karena aku pas dibelakang mereka, jadinya ga bisa ngumpet lagi deh haha, pasrah klo dikira orang sebangsa.
Yg bapak2 pengungsi ama ibu2 yg minta kantong roti, bener2 maluin banget :p. Kadang akupun kayak mau ngumpet kalo orang yg komplain ngaco begitu ditakutkan dr negara sama :p.
Tiap kali belanja sih aku blm prnh nemuin yg aneh2 mba. Selalunya wajar aja :D.
Waduh, semoga semua sekarang sudah sehat kembali ya *hugs*. Aku karena sering bapil kemarin2, sudah membaik dengan konsumsi lemon terus tiap hari sekarang.
Memang aneh and nyebelin, ngotot and merintah2 plus main tutup telepon orang ?? bodohnya kita mau aja angkat tlepon bolak balik ?. Aduh €3500 ngeri sekali ????? ?? emang ya kalau perbaikan mobil itu dananya gila-gilaan. Dulu juga pegas mobil kita yang lama patah, ganti pegas + jasa sekitar €800 ( €780++ ), belum lagi ganti roda winter/sommer ( untungnya ini gk mesti harus ganti baru terus ). Pokoknya kalau urusannya kendaraan, pasti biayanya kadang bikin ???.
Hai Ade si Benjamin klo di luar rumah maunya lari hehe 😀 .
pengen tak peluk dan gendong dech si Ben biar nga lari kemana2. kangen dengar cerita Lisa nich kak.
Iya kak, banyak dramanya. Makanya kalo bisa ditinggal, ditinggal aja.
Paling tinggal bawakan oleh-oleh.
Hahaha
Walahh pastinya bu Prih lebih repot lagi ya bawa 3 anak ke swalayan 😀 . Klo adiknya Ben sih belum bisa lari, jadi masih cerita sepuatar Ben aja nih. Iya ya bu diambil positifnya aja ya, bisa jadi cerita manis buatku di masa depan 😉 .
paling suka baca aktifnya Ben di moda kasir. Senyam-senyum teringat masa kecil 3 jagoan, emaknya juga lumayan kewalahan kalau bawa mereka ke swalayan Jeng. Sekian tahun lagi jadi cerita manis ulah Ben di swalayan. Hai Ben dan Lisa….
Hai Ann, sorry baru balas. Kita sekeluarga sakit huhu 😀 . Aldi agak jauh dari rumahku, kesana paling beli detergen buat cuci baju. Produk asia ada juga di Lidl, biasanya aku beli krupuk, beras, bihun & mie telor. Rossman ga ada di tempatku, adanya di kota lain tempat tinggalku sblmnya. Dulu aku suka ke Rossman, ada aja produk2 lebih murah dan khusus tersedia disana.
Tuh orang aneh banget, mungkin karena harganya oke buat dia, makanya ngotot banget, trus dia juga ga mau repot buat ngurus TUV nya. Tahun ini perbaikan mobil kita sblm tes TUV kena 3500 euro, gila banget mahalnya, untung 80% nya ada uang pengembalian pajak jd tinggal nambah sedikit lagi aja.
Hahaha Jayden pinter jawabnya 😀 . Iya Mel percuma dibilangin/dilarang ga didengerin, klo dilihat orang mungkin kita sebagai emaknya ga melarang, pdahal anaknya aja ga nurut huhu 😀 .
Pengalaman menyenangkan buat Ben, emaknya ketar ketir kalau ketahuan petugas supermarketnya haha 😀 .
Hai Sus, adanya aja ya cerita unik bawa anak kecil belanja 😉 . Kalau si Ben di gandeng meronta-ronta minta dilepas, amannya di taruh di troley, untung bocahnya nurut, tp klo belanja sama bpknya ya betingkah ga mau duduk di troley.
Hai mba Tami, coba langsung disodorin aja uangnya, saya pas baru di Jerman mau bayar ke kasir langsung kasih aja uangnya, biar ga usah ngomong hehe. Dikasih kembalian terima aja, pas nyampe rumah baru nyadar kembalian kurang 5 euro haha 😀 .
Waktu baru2 sampe jerman, ini aku ada rasa nyesal sampe skr. Ada 2 anak perempuan, sekitar 10 tahunan kali ya, di depanku di kasir. Mereka ngitungin koin untuk bayar pembalut. Eh uangnya kurang. Aku mau bantuin bayarin tapi masih kagok mau ngomong apa & kurang cepet, mereka cancel & langsung keluar. Aku lihat mereka panik di luar & yg satu langsung cepet2 pergi, balik ke rumahnya mungkin ya minta uang. Huhuu aku sedih bayangin anak baru mulai berurusan dgn datang bulan & perintilannya.
Hahaha,
Aku kalo bawa keponakan belanja pake banyak jurus kaakkk, biar si Lio gak asal ambil ini dan itu, atau ngerusak dan ngejatuhin tatanan barang, soalnya rata-rata kasir disekitar rumah kakakku jutek semuaaa…
Pernah lepas 1 menit dari pengawasan, karna aku sama kak lina sibuk milih-milih barang, lah dia udah ilang ajaa…
Udah panik muter-muter nyari sana-sini, rupanya dia udah diparkiran sama bapaknya.
Dari situ gak pernah lepas dia dari gandenganku.
Unik juga ya. Mungkin bagi Benjamin, mampir ke Supermarket itu jadi pengalaman sendiri, jadi ya sampe cabutin stiker buah-buahan 🙂
kelakuan ben persis mirip kayak jayden… kalo di supermarket sukanya geratak… pernah sekali dia nyoblos plastik buah ampe bolong, uda aku larang tapi ga dengerin, malah akhirnya dia sendiri yang ditegor petugas… bukannya takut malah ngedeketin sambil bilang, “om…jayden mau beli apel” hahahaha…
Wah kalau aku justru lebih sering ke Aldi karena hitungannya lebih murah ? apalagi biasa ada minggu asia ( produk asia ), Edeka atau Real kalau di Aldi nggak ada, Psst buat Rossman, aku lumayan sering kesana buat beli balsem cap harimau ( maklum kalau masuk angin kan bawaannya pengen di kerok ) atau pencuci muka kurasa lebih lengkap.
Parah ya kertas roti aja mau sampai ribut2 ?, kalau soal pengungsi aku pernah ngalamin yang nggak enak, Kami mempunyai 1 unit mobil yang tidak terpakai, tüv nya sudah berakhir bulan dec kemarin, and kami nggak maksa jualnya loh, intinya kalau mau beli ya sesuai dengan kondisi tanpa Tüv karena suami ku tdak ada waktu buat urus surat2 ijin memgendarai ( karena mobilnya sudah tidak di registrasi lagi atau apa ya namanya aku lupa ), untuk mengendarai mobilnya harus pakai kertas harian, pasti kak Nella paham, nah suamiku nggak mau banyak stress, beliau nggak mau ngurus surat ijin mengendarai mobilnya cuman untuk bawa ke Tüv saja, intinya jual and tahu beres aja tanpa embel kesana sini..nah ada calon pembeli ( pengungsi juga karena bahasa jermannya 11-12 denganku ) awalnya datang, suami dan aku memperkenalkan diri dong, eh dia nggak mau jabat tanganku and bahkan tidak ada senyum sama sekali ( ku nggak tahu apa itu budaya dari sana atau gimana ) pling nggak bilang kek maaf ya tidak bisa jabat tangan anda, ini nggak, akunya canggung kayak orang “bodoh” karena mengulurkan tangan tapi nggak di gubris ?, habis itu test drive and nawar harga hingga deal, and katanya besoknya mau datang ambil mobilnya.. eh tahu-tahu pas malamnya telepon and ngotot suruh suami bawa ke tüv, suami bilang suami nggak ada waktu, dia merintah suami, agar aku yang pergi ngurus, suami bilang istri ( aku ) nggak punya SIM and weekday suami harus kerja, eeh dia sampai repot nyari tahu jadwal buka and katanya sabtu buka and suruh suamiku hari sabtu buat bawa test Tüv, suamiku bilang kalau sabtu itu waktu keluarga, eh orang tersebut tetap kekeh telepon bolak balik, suamiku bilang dong kalau merasa harus ada tüv, kan banyak tu mobil2 di luaran sana yang di jual dengan tüv, eh sama orang tersebut perintah-perintah and suruh suamiku urus surat ijin and bawa mobilnya ke tempat dia, intinya bossy banget, suamiku sebenarnya memang sudah nggak ada niat buat jual kedia jadi suruh cari mobil lain eh telepon bolakbalik tiap suami ngomong belum habis di tutup teleponnya, kan nggak punya etika banget! *numpangcurhat* jadinya ?.
Hahaha iyaa iseng banget si bocah, adiknya sering kena keisengannya 😉 .
Iyaa bang karakter mungkin ga bisa berubah kali ya. Kalau aku sih menyesuaikan dirilah, klo ga bisa ya pulang kampung aja hehe 😀 .
Iyaa gw juga ga habis pikir, ngototnya lama pula, padahal banyak yg antri dibelakang dia.
aneh2 aja ya kelakuan orang2. apalagi yang pertama itu. ngapain ngotot minta di print struk nay kalo gak beli ya. gak abis pikir…
Lain ladang lain belalang… begitu kata pribahasa. Tapi, meskipun sudah ditempat yang berbeda budaya dan kebiasaan hidup, karakter manusia tetap tidak berubah ya Nel… ???
Hahaha.. lucu bangett si Ben.
Kalau balik ke indo, bakal jadi idola tuh kak.
Udah cakep, lucu, iseng pula ?
Hai kak Monda, skrg sih Ben sdh mulai bisa agak dibilangin. Cape nya poolll kakak haha. Lisa sudah bisa jalan kak, cuma belum lancar, baru 5 langkah trus duduk haha.
Hahaha, iya sih kak ?
Ben tipe anak yang nggak mau diam ya… nggak apa2l lah Nel..
tapi memang capek emaknya …
apa kabar dengan dek Lisa Marie ? udah bisa apa sekarang?
Hai Mayang kalau dicubit nangis kejer, tambah malu diliatin orang2 kan haha 😀 .
Hai Lulu iya malu deh kalau pas aku ada dibelakang orang asia, kan bisa dikira dari satu negara haha 😀 .
Paling parah waktu usia 2 tahun mba, ga mau dituntun kalau dijalanan, klo sekrang sdh agak nurut pas diluar rumah 😀 .
Ben sedang nakal nakalnya yah… pasti lelah tuh kalo jalan bareng…
Waaah nyebelin deh yang nomer satu dan dua! Kadang kita malu juga hmm gara2 pendatang yg reseh, kitatakut dicap sama:((. Eeh begitu baca ttg Ben langsung sebelnya ilang haha tp meringis juga baca tingkah dia di supermarket:
),
lucu2 ya kak 😀
itu si ben kalo jadi anak mamaku pasti udah dicubit tu kak ^^’