Menanam Berbagai Bibit Bunga Musim Semi 2015. Sobat berkebun, berikut ini saya ingin menceritakan kegiatan saya menanam bibit (umbi) bunga musim semi. Menanamnya bibit-bibitnya sudah dilakukan tahun lalu, yakni saat cuaca mulai dingin pada bulan September hingga Desember 2014.
Bibit-bibit bunga musim semi membutuhkan sedikitnya 3-4 bulan masa dingin supaya menghasilkan bunga cantik. Sobat berkebun yang tinggal di wilayah tropis, misal Indonesia mereka melakukan cold treatment (mendinginkan) bibit (umbi) bunganya terlebih dahulu, yakni dengan menyimpan bibit tersebut didalam kulkas, setelah melewati masa 3-4 bulan barulah bibitnya ditanam. Detailnya mengenai proses mendinginkan bibit tulip silakan baca Menanam Tulip di Iklim Tropis (Jakarta) .
1. Saya akan mulai dulu dengan menceritakan membongkar bibit-bibit dari tahun sebelumnya.
Satu sampai dua tahun sebelumnya, biasanya saya menyimpan anakan (bibit/umbi) bunganya di gudang yang gelap dan sejuk. Nah biasanya saya malas mengeluarkan semua bibit-bibit yang saya simpan tersebut, ya terbuang kan karena tidak ditanam.
Jadi tahun 2014 saat semua bunga sudah mekar, saya bersihkan umbinya. Potong semua daun dan akar-akar bunganya, yang tertinggal hanya umbinya saja. Saya bongkar tanamannya sekitar bulan April – Mei. Biasanya bunga-bunga musim semi sudah mekar pada bulan tersebut. Umbi-umbi bunga musim semi seperti tulip, krokus, dafodil, hyacint dll yang sudah bersih (tanpa direndam ya, hanya dibersihkan dari media tanam) lalu saya tanam kembali. Simpan dalam tanah.
Sebenarnya saya saat itu lagi coba-coba juga. Saya tanam semua umbi dalam pot-pot besar ndan ada juga yang di bawah greenhouse mini. Apa yang saya lakukan ini namanya dormant. Jadi saya mendormatkan semua bibit (umbi) bunga musim semi. Dorman istilah gampangnya si umbi bunga diistirahatkan sementara. Iya jadi umbi bunganya tidur dulu selama 5-6 bulan. Ternyata anakan umbi-umbinya jadi makin besar dan bagus loh!. Wah saya senang sekali. Contohnya saja berbagai umbi tulip jadi tumbuh akarnya dan membesar.
Oh ya begini cara dorman bibit (umbi) tulip dll yang saya lakukan :
• Umbi bunga (misal tulip) sudah bersih, lalu saya tanam (simpan) dalam pot-pot. Saya satukan semua anakannya menurut nama bunganya.
• Pot (plastik) nya saya tanam di pot bunga musim panas. Bagian dasar pot bunga musim panas saya berikan tanah sekitar 2-5 cm, lalu diatasnya saya taruh pot anakan bibit tulip.
• Taruh tanah lagi, lalu tanam bunga musim panas. Terserah kamu sih mau tanam apa saja diatasnya.
• Umbi/bibit bunga musim seminya ada dibagian dasar, dibagian atas adalah bunga musim panas.
• Gunakan pot yang besar, karena bibit/umbi tulip tidak perlu mendapat air yang berlebih karena akan busuk.
• Yang saya lakukan ini jadi menghemat pot kan. Dibawah simpan (dorman) bibit (anakan) tulip dan dibagian atas adalah bunga musim panas. Saat musim panas berlalu, bongkar potnya, maka bibit (umbi) tulip siap ditanam kembali.
• Anakan tulipnya di dormantkan 5-6 bulan.
• Kalau punya banyak pot, ya bisa saja hanya mendormatkan anakan tulip, tidak perlu tanam apapun diatasnya.
• Waktu mendormatkan sebenarnya tidak perlu disiram sama sekali juga tidak masalah, karena tanamannya istirahat (tidur). Contoh umbi bunga Leucojum vernum atau Snowbell sama sekali tidak saya siram, karena diatasnya potnya saya taruh pot sempervivum jadi saya lupa kalau dibawahnya ada umbi bunga. Saat musim gugur saya butuh pot, yah nemu deh Leucojum vernum dibawah sempervivum .
Saya membongkar semua bibit (umbi) yang didorman tidak bisa satu kali kerja, sangking banyaknya jadi saya lakukan beberapa kali dalam selang waktu beberapa hari, tergantung saat cuaca bagus. Saat musim gugur cuaca sudah tidak menentu, lebih sering hujan.
Ini anakan tulip dari tahun sebelumnya. Sudah pada tumbuh karena saya bongkarnya bulan November. Kelamaan dibongkar jadi umbinya sudah bangun (tumbuh) hehe.
2. Menyiapkan tempat untuk menanam kembali bibit-bibit tulipnya
Saya punya pot yang besar sekali, saya taruh sampah dapur didasar potnya. Sampah dapur tersebut berguna sebagai pupuk ketika nantinya hancur sendiri.
Sampah dapur itu misalnya kupasan kulit bawang (bawang merah, putih, bombay dll), kulit telur, dan sayuran. Kalau pas bongkar tanaman, daun-daunnya saya hancurkan dan jadikan kompos juga.
Pot yang saya berikan sampah dapur minimal ukurannya 20 cm karena proses komposting mengeluarkan panas, kalau potnya kecil dikuatirkan malah tanamannya akan rusak.
3. Bibit yang saya tanam banyak sekali, antara lain tulip, krokus, dafodil dll.
Beberapa contohnya seperti pada gambar berikut :
4. Mengatur posisi bibitnya dalam pot
Kalau potnya besar maka saya tanam lebih dari satu jenis bibit. Misal tulip dengan krokus, atau dafodil dengan krokus. Saya mencoba-coba kombinasi penanaman, supaya saat bunganya mekar tidak hanya satu macam kan.
Tiga jenis tulip berikut adalah tulip unik. Saya penasaran apa benar akan cantik seperti pada gambarnya. Tulip unik begini mahal bibitnya, jadi saya nunggui diskonannya dulu 😆 .
5. Tantangan cuaca
Menanam bibit bunga bentuk umbi tantangan terberatnya adalah hujan. Kalau air dalam pot sampai tergenang, kuatir umbinya akan busuk. Akhir tahun lalu salju turun berhari-hari. Setelah salju mencair, lalu hujan berhari-hari. Saya tidak mau apa yang sudah susah paya saya tanam akan rusak semua, jadi pot-pot bibitnya saya tutupi plastik besar. Bulan Maret nanti plastiknya baru akan saya buka. Oh ya setiap 2 minggu saya cek keadaan potnya, apakah tanahnya kering atau tidak. Kalau butuh air, maka saya taruh ditatakan potnya, akar tulip akan mencari sumber air. Kalau siram dari atas, kuatir bibitnya kelebihan air dan akan busuk.
Keadaan balkon saat salju tebal:
6. Senang bibitnya mulai tumbuh
Saat cuaca cerah, matahari bersinar terang sekali tapi dingin sih hehe, nah saya buka plastik pot-pot supaya tulip yang sudah numbuh kena matahari. Sore saya tutup plastik kembali karena cuaca masih belum jelas. Masih sering hujan, kadang salju juga masih turun.
Ada dua blogger yang saya kenal yang menanam tulip di Indonesia, yakni Wita di Tangerang dan Niar di Bekasi. Tulipnya Wita sudah berbunga silakan yang mau lihat baca postingannya yang berjudul Menanam Tulip didaerah Tropis (Tangerang) . Nah kalau saya lihat di postingannya Niar tulip dia belum berbunga, semoga akan ada update ceritanya kalau sudah berbunga. Silakan baca postingan Niar yang berjudul Menanam bunga tulip di bekasi? siapa takut. Masih ada beberapa sobat berkebun lainnya yang menanam tulip, namun mereka pajang foto tulipnya di sosial media, kalau tidak berteman tidak bisa lihat, jadi tidak saya sebut disini.
Fyi saya bukan juragan tulip. Pusinggg pengemar tulip sebangsa setanah air, dari Sabang sampai Merauke ngejar-ngejar saya mau beli bibit tulip. Saya hanya ngirim-ngirim ke kalangan terbatas, karena repot ngurus Benjamin dan ngurus rumah juga. Kalau saya ada waktu saya ngirim, kalau saya mood saya ngirim, kalau lagi bete ya suka-suka saya aja haha. Coba cari bibitnya di ebay atau amazon deh, belinya sedikit saja misal 4 biji. Kalau beli banyak resiko ketahan di bea cukai, karena memang peraturannya tidak bisa masukkin bibit ke Indonesia. Jadi pesan beberapa biji saja, kalau ketahan ya apes, kalau lolos senang dong.
Kalau ada teman, keluarga, atau kenalan yang pergi ke eropa pada bulan beredarnya bibit tulip bisa minta titip mereka. Beredar bibit tulip dari bulan September hingga Desember, Januari sudah mulai ditarik bibitnya dari peredaran. Kalau titip teman, bibitnya masukkin koper besar. Beli juga sedikit saja jangan sampai 1 kg hehe, resiko ketahan be cukai bandara karena memang tidak boleh masukkin tanaman.
Sekitar dua bulan lagi saat tulip dan bunga musim semi yang saya tanam bermekaran, akan saya posting foto-fotonya ya
Baca Juga:
• Menanam Tulip di Iklim Tropis (Jakarta)
• Inilah The Queen of Night
• Mekarnya Tulip Darwin Hybrid Salmon
• Tulip Bermekaran di Taman Kota
• Black Parrot – Tulip Kakatua Hitam
*Komentar ditutup