Happy Birthday Mama Mertua. Kemarin 07 September 2011, mama mertua saya ber-ulang tahun ke 53. Jadi ingat sehari sebelumnya (malam hari) Frank dan saya sempat sedikit berdebat. Saya minta dicarikan atau dibuatkan ucapan ulang tahun dalam bahasa Jerman untuk ditulis di kartu Ulang tahun.
Ada beberapa yang dicari Frank, namun ketika di transalate ke bahasa Inggris, arti dari kata-katanya tidak bagus, menurut saya tidak tepat, atau tidak halus kalimatnya, pokoknya tidak enak di dengar kuping saya, ada Ucapan ulang tahun (Ultah) yang saya baca keras-keras sambil tanya dia, “coba dengar memang .. ini .. artinya dalam bahasa Jerman kalimatnya bagus ya, memangnya bagus bicara seperti ini ke ibu kita?“ Kalau dalam bahasa Inggris tidak halus kalimatnya! Menurut saya beda dong ucapan Ultah untuk teman dan ucapan untuk ke orang terdekat seperti keluarga, beda lagi ucapannya untuk ke orang tua kita.
Lalu Frank menggerutu katanya lelah setelah perjalanan pulang pergi Jerman – Swiss – Jerman, sambil muka ditekuk dia ngetik-ngetik lagi cari-cari ucapan ultah. Dalam hati saya bicara “tadi asyik main Farm game di laptop, giliran disuruh sedikit, bilangnya otaknya cape dan mau tidur“ daripada tidak iklas, saya suruh tidur saja dia, saya bilang akan cari atau buat sendiri ucapan Ultahnya.
And then this is it …
Dein Geburtstag ist in Sicht
und so etwas vergisst man nicht.
Wir wollen nicht ins Städtchen laufen
und irgendein Geschenk Dir kaufen,
das später nur im Weg rumsteht
und gar noch aus den Fugen geht.
Drum schenken wir Dir das, was hält,
man kriegt es nirgends auf der Welt.
Es ist immer frisch und rostet nie – unsere
Herzen voll mit Sympathie.
Herzliche Glückwünsche und alles Liebe zum Geburtstag!
*************
07 September, paginya mama mertua dan saya ke satu supermarket dekat rumah untuk print out beberapa foto dan membeli beberapa barang. Keluar supermarket, gerimis turun disertai angin yang membuat badan saya terkadang gemetar untuk menahan dingin.
Tulisan Terkini
- Beli Anggrek Bulan Impian Phalaenopsis Wild Cat dan Daun Lurik di Orchibias Jerman
- Penipuan Permintaan Uang Paypal Tahun 2023 Apa yang harus dilakukan
- Moss Hitam Kadaka dan Moss Putih Spagnum Mana yang Bagus Buat Media Anggrek
Sepulangnya dari tempat tersebut, kami berdua mempersiapkan menu untuk makan malam, akan ada beberapa kerabat keluarga akan datang untuk makan malam merayakan Ultah mama mertua. Menunya apa ya namanya, saya jelaskan saja singkat, kalau di Indonesia, pasti tahu yang namanya “sate?“ Kemarin bikin sate ala Jerman, pertama yang dimasukkan ke tusuk satenya adalah : daging sapi, lalu bawang bombay, lalu daging panggang, lalu paprika, urutannya sama daging sapi, bawang bombay, daging panggang, paprika. Pada satu tusuk sate jadi ada tiga macam bahan yang sama karena penggulangan tersebut. Ternyata yang habis duluan daging panggangnya. Pssttt mama mertua masukkan cabe bubuk dari Indonesia ke menu masakan, hanya kita berdua yang tahu, kita lihat bagaimana reaksi anggota keluarga ketika menyantap makanannya ;-).
Kalau bulan September cuaca di Jerman (mungkin negara-negara Eropa lainnya juga) masih tidak jelas, kebanyakan berangin, bisa dingin banget bisa juga tidak, jadi kadang bingung pakai bajunya kalau mau keluar rumah 😀 . Nah kemarin jadi bikin acara makannya didalam rumah, kalau cuaca bagus biasa kami lakukan di depan taman (teras rumah).
Sore hari sekitar jam tiga tamu-tamu datang, beberapa menit sebelumnya saya coba bangunkan Frank dari tidur siangnya, dia sudah tidur 1,5 jam sudah cukup dong. “My loveeee bangun, banguuunnn!! Tamu-tamu sudah mulai datang tuh“, eh! sambil menggeliatkan badan Frank menjawab : “mereka bukan tamu-tamu saya, tapi tamu mama“ dalam hati saya, aje gile deh mau mulai berdebat lagi he-he-he
Frank bicara lagi “kata mama saya boleh tidur sampai jam empat atau jam lima sore“. Saya jawab lagi “sejak saya menetap di Jerman kamu jadi sering kebanyakan tidur ya, kata mama waktu saya masih di Indonesia kamu tidak banyak tidur malah tidak bisa tidur nyenyak“, lalu saya keluar kamar untuk meneruskan ber-make-up ria :). Akhirnya Frank keluar juga dari kamar, lalu dia bersih-bersih badan, cuci muka, cukuran jenggot pula (makan waktu aja hehehe) lalu berganti baju dan kami berdua turun dari lantai atas menuju ruang tamu.
Tamu-tamu yang datang yakni : opa, oma, paman dan bibi, mereka membawa hadiah-hadiah dan kue-kue. Jam 5 sore kami makan bersama, menu makanannya sangat lezat ! ;-). Dua tusuk sate bagi saya sudah membuat perut saya sangat kenyang. Terkadang saya tidak mengerti pembicaraan keluarga dalam bahasa Jerman, jadi terkadang mama mertua, adik ipar atau paman menjelaskan dalam bahasa Inggris. Banyak cerita-cerita lucu ala Jerman yang dibicarakan ketika kumpul keluarga seperti ini, saya hanya diam terpaku, atau senyum sedikit karena tidak mengerti yang sedang dibicarakan, baru bisa tertawa setelah dijelaskan dalam bahasa Inggris :-))) .
Saya disuruh paman untuk membaca teks dalam bahasa Indonesia, keluarga ingin dengar perbedaan dengan bahasa Jerman, kemudian saya bacalah satu bagian teks dari buku yang kebetulan saya bawa dari Indonesia. Saya katakan ke mereka tulisan bahasa Indonesia dibaca sama persis seperti pada teksnya, sedikit samalah ya dengan bahasa Jerman, saya bilang ketika di Indonesia saya kerja empat tahun sebagai call center jadi ketika saya membaca teks intonasi suara saya terdengar baik he-he-he.
Aktivitas kami semalam : ngobrol-ngobrol, makan, minum, ngemil kue-kue, makan buah anggur, keju dll, terkadang kalau merasa panas dalam ruangan kami ke taman untuk sekedar menikmati hembusan angin yang sejuk (buat saya kalau lama-lama jadi dinginnn bbbrrr).
Apa saja yang kami bicarakan kemarin, coba saya ingat-ingat lagi .. oh ya kami cerita-cerita waktu Frank pertama kali ke Indonesia, dia telp ke mamanya dari Bali pas ulang tahun Frank, mama mertua kaget dan shock dong, lalu kami lihat-lihat foto-foto perjalanan Frank ke Indonesia, bicara tentang Indonesia dan keluarga saya di Jakarta, bicara apa yang akan kami lakukan kalau keluarga saya dari Indonesia datang ke Jerman dalam rangka pernikahan di gereja tahun depan. Hari pernikahan di gereja nantinya pas hari Ulang tahun oma. Saya pilih tanggal 20 karena tanggal 20 juga Frank dan saya menikah di catatan sipil di Swiss.
Paman cerita tentang masa kecil dia dengan keluarga, cerita lucu si paman dengan mama mertua, ketika paman usia 8 atau 9 tahun keluarga baru punya televisi. Ya iyalah 50 tahun lalu jaman masih susah, sama seperti kalau orangtua saya cerita, tidak ada listrik, hidup prihatin harus kerja keras, harus ke sawah lalu harus sekolah juga.
Kemudian kami bicara tentang tilang di Jerman kalau ngebut atau terkadang dicegat polisi untuk dicek apa yang mengendarai mobil minum alkohol melampui batas wajar. Bicarakan apa lagi ya, oh yaa akhirnya saya dapat visa Jerman tipe D, multipel entry pula, jadi saya bisa keluar masuk negara-negara Schengen, asyikkk jadi pengen jalan-jalan !. Visa saya dilihat seluruh anggota keluarga.
Jam menunjukkan setengah dua belas malam, opa, oma, paman dan bibi berpamitan pulang, sampai jumpa dicerita selanjutnya 😉 .
Baca juga: Benjamin dan Oma Mewarnai Telur Paskah dengan Cat Air