Liburan Swiss (Part 5) – Pusat kota Zürich. Tulisan ini masih mengenai jalan-jalan di Zürich. Kami (Eka & keluarga dan saya) memutuskan untuk mengunjungi museum mainan (Toys museum), sedangkan Frank masih ingin berjalan-jalan di kebun binatang (KB) Zürich, karena menurutnya sayang kalau tidak mengunjungi semua area KB. Karena tiket masuknya mahal.
Berbekal petunjuk Peter (si mesin GPS) maka kami mencoba mencari alamat Toys museumnya. Harap-harap cemas karena museum tutup jam 5 sore, berarti masih ada 20 menit lagi. Tanya sana sini, kemudian kami parkir mobil di gedung parkir. Kami lanjut berjalan kaki, karena menurut petunjuk seorang pejalan kaki lokasinya sudah dekat.
Di Zürich tidak bisa parkir sembarangan di jalan, kalaupun parkir harus lihat warna lokasi garis parkirnya, ada yang parkiran milik pribadi atau perusahaan, salah parkir siap-siap dapat surat tilang!. Akhirnya tibalah kami di depan museum, museumnya ada di pusat perbelanjaan dan sedikit masuk gang, Toys museum alamatnya Sammlung Franz Carl Weber Fortunagasse 15, 8001 Zürich. Museum sudah tutup!! Telat 10 menit 🙁 .

Depan Museum Mainan Zürich. Toys Museum (Foto: dok. pribadi)
Tiket masuk museum 4 CHF (kurs Rp. 9.700, jadi tiket kira-kira Rp. 38.800), di museum ini kita bisa melihat koleksi mainan-mainan di Eropa dari jaman dahulu kala abad ke 18 hingga abad ke 20. Mungkin lain kali kami berkesempatan kesini lagi ;-). Informasi lebih lanjut silakan klik website Toys Museum.
Zürich adalah kota terbesar dan salah satu pusat perdagangan di Swiss. Selain Jenewa, Zürich juga menjadi salah satu kota terpenting di dunia.
Di Zürich ada Universitas atau institut terkenal di Swiss, yakni ETH Zürich . Institut Teknologi ini telah menghasilkan lebih dari 20 penerima penghargaan Nobel. Albert Einstein bersekolah dan kemudian menjadi profesor di sini. Selain ETH; terdapat pula Universitas Zürich. Di universitas ini pernah bersekolah Ernest Douwes Dekker, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia. (sumber wikipedia).

Mejeng di Pusat Belanja kota Zürich (Foto: dok. pribadi)
Berhubung museum mainan tutup, jadi kami berjalan-jalan di pusat kota. Takjub lihat bangunan-bangunannya yang unik, takjub lihat orang-orang yang berlalu lalang dengan pakaian-pakaiannya yang serba modis, berkelas dan banyak merek terkenal :D.

Pusat Belanja di Zürich (Foto: dok. pribadi)
Saya pernah dua kali mendarat di bandara Zürich, pada Januari 2011 dan Juni 2011, bandaranya sangat amat besar, pertama kalinya disana pakai judul „Tersesat di Bandara!“ ceritanya klik disini ; belajar dari pengalaman, maka kali kedua, lancar tidak nyasar lagi untuk keluar bandara ;-).

Model Bangunan Salah Satu Restoran di Pusat Kota Zürich (Foto: dok. pribadi)
Puas selama satu jam-an berjalan-jalan di pusat kota dan sempat mampir ke salah satu toko (cuci mata!), maka kami kembali ke gedung parkir, dan mau menjemput Frank di KB: Zürich. OMG!!! (Oh my God) Parkir hampir 1,5 jam kena 6.60 CHF (1 CHF = kira-kira Rp.9700 Kurs BI) Kalau dirupiahkan Rp. 64.000.

Tiket Parkir di Zürich yang amit-amit Mahalnya (Foto: dok. pribadi)
Normalnya tuh parkir 1-2 CHF/jam, di Zürich amait-amit dah!, lain kali kalau bawa mobil mau jalan-jalan dipusat kota sebaiknya lihat dulu tarif parkirnya ya ;-).
Baru ingat Zurich menempati posisi kedua untuk ukuran biaya hidup termahal di dunia. Pendapatan dan gaji rata-rata yang diperoleh warga Zurich adalah terbesar di dunia. Sebut saja misalnya gaji guru sekolah dasar sebesar US$84 ribu atau Rp750 juta per tahun atau tertinggi di dunia untuk ukuran seorang guru. Karena itu, wajar pula jika biaya hidup di kota ini sangat tinggi :D.
Setelah menjemput Frank, kami langsung mau ke penginapan di Interlaken. Hikss jauh banget 3 jam-an perjalanan. Oh ya, mumpung masih di Zürich, mampir ke kantor FIFA yuk, buat berfoto 😉 .

The Home of FIFA. FIFA-Strasse 20 Zürich Switzerland (Foto: dok. pribadi)
Artkel terkait:
• Hari pertama mengunjungi Open-air museum Ballenberg di Brienz
• Hari kedua mengunjungi Bpk dan ibu Pendeta di Schangnau dan jalan-jalan ke pabrik biskuit Kambly
• Hari ketiga jalan-jalan di salah satu kota terpadat di Swiss, yakni Luzern
• Hari keempat berwisata ke kebun binatang Zürich lanjut jalan-jalan di pusat kota Zürich
mw kak tp aku msh ikatan kerja ampe 2 tahun rencannya mw belajar bahasa germa lg sekalian menabung danpersiapan ielts, paling nanti klo beasiswa gk dpt aku pake uang saving kak bru stlh kuliah nyari beasiswa, dlu ada yg saranin gitu kak. ..hehe
Ayooo cari beasiswa, trus nanti kita bisa ketemuan Winn :D.
keren bgt kak Nela ni, jd termotivasi 🙂
Hai Indri katanya sih masyarakat di Swiss orang paling bahagia sedunia, mungkin karena pendapatan per kapitanya termasuk salah satu yg tertinggi di dunia, atau mereka tahu bagaimana cara menikmati hidup :D. Saya pernah di Zürich tapi saat itu hanya 2 jam, yang saya lihat : #Bangunan atau gedung-gedung disana bagus-bagus. #Orang-orang berpakaian sangat modis (Paris ga ada apa2nya deh, *menurut saya :D). #Biaya hidupnya no.2 tertinggi didunia.
Kalau sama-sama single kejar aja mbak :D.
mbak,bgmn dgn masyarakat di Zurich? orangnya baik2 ya mbk,karn ada duda yg
jatuh cinta sm saya,balas ya mbk,Tks
Lain kali boleh mampir ke Jerman ;-).
Adekku baru balik dari sini, jalan-jalan sama kawannya. Coba aku udah kenal kakak, bisa ketemuan deh adekku sama kakak 🙂
iya Mbak,. jangan sampe tahun depan malah ketutupan lagi….
Mungkin tahun depan mau ke Toys museumnya lagi, coba datang lebih awal ;-).
yaaaa. sayang banget museumnya udah tutup ya Mbak…
Hai ito Sinaga, kan bisa sewa travel guide ;-).
really inspiring, pengeeeeeen banget kesana tp gak bisa bahasa asing
Iya mbak Jean, negaranya bersih dan bebas polusi ;-).
swiss…sepertinya bebas polusi kendaraan ya mbak..
Cuma bisa memandangi saja, kuatir kalau lihat daftar harga menu resto bisa shock :D.
hehe iyaa, kamu sudah pengalaman jadi bisa bagi2 ilmu dg blogmu. Makasih ya infonya, kali aja bisa ke sana. 😀
hahaha Isni bisa aja, ya paling kita putar otak bagaimana supaya bisa bertahan ketika jalan-jalan ek Swiss, kan tidak semuanya mahal :D.
Jos jugalah :D.
Mahal sekali. Mikir dulu nih kalo ksana, gaji guru kita bawa ke sana cuma dihargai selembar kertas kali ya. Haduuh. -,-
Restorannya tampak nyaman banget buat dipakai santa-santai sambil menikmati suasana kota.
Joslah…
(gombongmotorcommunity.com linknya dihapus karena domain tidak aktif lagi. 22.05.2016 )
Hai Messalin mendingan naik kendaraan umum jadi ga perlu bayar parkir. Iya di Jakarta 6 jam 6 ribu trus kadang minta diskon ya :D. Swiss harus dimasukkan dalam satu daftar tujuan wisata, negaranya kecil tapi sangat indah dengan hamparan pegunungan yang hijau, trus banyak sekali terowongan menembus gunung, coklatnya lezattt, keju, permen-permen hmm apa lagi ya :D.
Parkir 6 jam mahal amat ya.. gile.. udah bisa beli secangkir kopi setarbak kak hahaha… Parkir disini 6 jam “cuma” rp 6 rebu.. wajar sih ya, kota termahal kedua didunia.. hmmm… jadi mikir2 nih kalau mau jalan2 kesana huahahhaaa… 😀
Ngumpulin uangnya dulu buat beli tiketnya :D.
Nggak balek ke indonesia lagi mbak ?? Lagian enak diluar negri ya mbak Hehehe
url nandagokilz1.wordpress.com is no longer available.
This site has been archived or suspended for a violation of wp Terms of Service. Update 07.01.2017
Hai mbak Yuni silakan jalan-jalan ke Swiss, ademm sekali ;-).
adeeeem banget nengoknya..pengen lah ngontel disana^^
Di Swiss tingkat penggangurannya rendah.
Swiss adalah salah satu negara di dunia yang paling stabil perekonomiannya. Kebijakan jangka panjang keamanan moneter dan stabilitas politik telah membuat Swiss tempat yang aman bagi investor. Karena ukuran negaranya yang kecil dan spesialisasi tenaga kerja yang tinggi, industri dan perdagangan adalah kunci untuk kehidupan ekonomi Swiss. Swiss adalah salah satu Negara yang paling tinggi pendapatan per kapitanya di dunia dengan tingkat pengangguran rendah.
Tingkat penggangurannya di Swiss 2,7% in July of 2012 sumber: http://www.tradingeconomics.com/switzerland/unemployment-rate ; sedangkan Indonesien Unemployment rate: 6.6% (2011 est.) sumber: http://www.indexmundi.com/indonesia/unemployment_rate.html tapi Indonesia menurun loh tingkat penganggurannya, tahun 2010 masih diangka 7,9%. Wah tingkat pengangguran di Amerika 8.3% in July of 2012 mengalahkan Indonesia. Berarti masih lebih besar peluang cari kerja di Indonesia dibandikan ke Amerika? 😀
Total area Swiss 41,285 km2 ; kira-kira Populasi penduduk 2011 : 7,952,600 ; GDP Per capita $43,369
Indonesia 1,904,569 km2 ; kira-kira Populasi penduduk 2011 ; 237,424,363 ; GDP Per capita $4,666. sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Switzerland
Nah sekarang tinggal bingungnya mengkaitkan data statistic tsb diatas :D.
Kalau tarif segitu di Indonesia mobil udah di vallet, cuci, poles, kinclong kali ya. hehehe Tingkat pengangguran tinggi donk di Swiss ya? Kalau mesin parkir gak kepakai di Indonesia, bukan proyek padat karya.
Berhubung di Swiss serba mahal jadi kalau bisa semua pekerjaan di lakukan mesin atau robot, supaya tidak perlu mengaji tenaga manusia :).
Parkir mobil satu setengah jam 60ribu? Tarif segitu kok gak disediakan tukang parkir ya? hehe
iya mab makasih 😉
Ada nih tulisanmu baru muncul di daftar, mungkin saya kebanyakn follow blog2 ya hehhehe :D. Saya sudah meninggalkan jejak di tulisan terbaru mu ;-).
iya mbayu 🙂 blog saya “Desaku” 🙂
Hai Doni, kabar baik :). Setiap hari saya selalu buka daftar “Blog yang Saya Ikuti” nanti muncul tuh tulisan2 terbaru, tp saya ko ga lihat tulisan2mu. Oke sekarang saya meluncur ke blogmu ya ;-).
gimana mba kabarnya udah lama gak mampir nih 🙂
oh iya tolong bantu saya mba, enaknya apa ya postingan saya barusan tuh dikasih judulnya ❓ 🙄
Hai Sulung, iya gaji gede tapi biaya hidup juga ga kalah gede nya :D, suatu hari nanti saya pengen kembali tinggal di Swiss, saya suka dengan pemandangannya, dimana-mana gunung dan udaranya dinginnn, sekarang mantapin belajar bahasanya dulu :).
Haah!!!! Gaji guru aja sebegitu gedenya, Mbak? waaa, mau dong kerja di sana >< (tapi biaya hidupnya juga gede, sama aja sih kali ya? 😛 )
Hai Riga thanks ya buat kunjungan dan komentar manismu disini :).
Blog kamu menarik, neh Nella. Aku suka ngeliatnya. Anyway, thx atas like-nya di blog aku. Kalau ada saran/kritik, jangan segan kasih tau aku ya. Thanks.. 🙂