Hari pertama liburan kami mengunjungi Ballenberg Open-Air Museum ; lanjut di hari kedua (minggu, 12 Agustus) full kami habiskan waktu di Schangnau.
Kami mengunjungi sahabat Eka yang bernama Lusi. Lusi menikah dengan seorang pendeta asal Jerman dan mereka menetap di Swiss, so kami sebut saja, kami mengunjungi Bpk dan ibu pendeta Niesel ;-).
Dari penginapan kami di Interlaken menuju Schangnau butuh waktu kira-kira satu jam-an dengan mobil. Sepanjang perjalanan kami coba perhatikan apakah lewat toko bunga ternyata tidak ketemu, mungkin karena pas hari minggu, toko-toko tutup ya.
Nah begitu masuk Schangnau, kami melewati satu perkebunan bunga, putar balik mobil, berhenti sebentar, pilah pilih bunga yang Eka dan saya sepakati, petik sendiri, masukkin duitnya ke tempat yang telah disediakan, lanjut jalan lagi ke tempat tujuan. Disini (Eropa) kalau mengunjungi seseorang ko ya ga lengkap kalau tidak bawa bunga.
Perjalanan ke Schangnau mengingatkan saya ketika beberapa kali mengunjungi Puncak (Jawa Barat). Jalanannya berkelok-kelok, turun naik gunung, kerap kali samping kiri kanan jalan adalah lembah yang dalam sekali, tapi indah sih, hamparan hijau dimana-mana.
Berhubunga memori kamera penuh, dan belum sempat menghapus beberapa foto-foto, maka tidak bisa buat video singkat perjalanan ke Schangnau.
Dibawah ini video yang diunggah OriginalBernie, saya temukan di youtube, bisa memperlihatkan betapa indahnya Schangnau. Lihat detik 1:47 mulai masuk Schangnau.
Tiba di kediaman Bpk & ibu pendeta, kami disambut dengan ramah sekali. Langsung disuguhi minuman, segar rasanya. Lanjut menyantap makanan pembuka, yakni salat. Oh ya saya pernah cerita deh ya, kalau kaum pria di Jerman, Swiss dan atau Eropa khususnya jago masak. Nah hari itu bapak pendeta yang masak, kami suguhi Spaghetti Bolognese lezaattt sekali! ;-).
Setelah puas menyantap Spaghetti rehat sebentar longgarkan pinggang supaya muat yang berikutnya :P. Kami ditawari wine, yang minum hanya ibu pendeta dan saya, karena kaum prianya nanti akan nyetir mobil, Eka juga tidak minum wine. Lanjuttt makanan penutup: pudding, es krim bersama potongan stroberi, nikmat!.
Maaf tidak ada foto-foto ketika makan-makan, jaga image didepan bpk & ibu pendeta hehehe :D.
Selesai santap bersama, kami mengunjungi gereja tempat bpk pendeta bertugas, dekat dari rumah ko, tinggal jalan kaki. Gerejanya mendaki bukit, untung ada besi di sebelah kanan untuk pegangan tangan sepanjang jalan. Pengangan tangannya berguna sekali toh buat kaum oma opa kalau pergi dan pulang beribadah ;-).
Pak pendeta menjelaskan beberapa hal mengenai gereja yang kami kunjungi, maaf saya tidak tahu detail ceritanya karena saya menjelajah ke altar dan lokasi lain bersama Eka, putranya Eka dan ibu pendeta sambil foto-foto :D, jadi yang mendengarkan penjelasan pak pendeta hanya suamiku dan suaminya Eka.
Acara selanjutnya adalah mengunjungi pabrik biskuit Kambly di Trubschachen. Asyik loh kita bisa sepuasnya mencicipi tester biskuitnya. Pengunjung bisa memilih biskuit yang mereka sukai setelah mencicipi terlebih dahulu. Rak-rak berjejer berisi biskuit-biskuit yang dikemas dalam kantong-kantong plastik yang cantik.
Ini enak, itu enak, masuk keranjang, satu, dua, tiga, empat, lima, enam .. kantong biskuit. Hitung dulu harganya, alamakkk masah belanja biskuit hampir satu juta rupiah. Oke harus disortir ya, mana yang paling enak, jangan lapar mata!. Akhirnya dipilih-pilih ulang mana yang terenak dan untuk oleh-oleh. Total ada 8 kantong dan total harganya tidak bikin terkejut ;-).
Pabrik bikuit Kambly sudah berusia 102 tahun. Didirikan pada tahun 1910. Hinga kini sudah tiga generasi mengembangkan pabrik ini. Kambly memiliki dua pabrik, di Lyss dan Trubschachen. Anda tertarik mengetahui sejarah pabrik Kambly silakan klik disini .
Dilokasi yang kami kunjungi ini ada juga Coffe Shop nya, jadi pengunjung bisa ngopi sekaligus menikmati macam-macam biskuit. Mau melihat bagaimana pembuatan biskuit, bisa juga kita saksikan langsung disini.
Macam-macam biskuit yang di tersedia :
•Suka biskuit yang manis pilihlah Fine Biscuits
•Mau yang rasanya asin, silakan pilih Salted Biscuit
•Mau yang macam-macam bentuk, silakan pilih Assorted Biscuits
•Tertarik biskuit yang dikemas dalam wadah cantik silakan pilih Kambly art Collection
Jalan-jalan Swiss bagian 1 jalan-jalan swiss.
Jalan-jalan Swiss bagian 3 wisata swiss.
Tulisan Terkini:
- Beli Anggrek Bulan Impian Phalaenopsis Wild Cat dan Daun Lurik di Orchibias Jerman
- Penipuan Permintaan Uang Paypal Tahun 2023 Apa yang harus dilakukan
- Moss Hitam Kadaka dan Moss Putih Spagnum Mana yang Bagus Buat Media Anggrek
- Hapalkan Kode Huruf Abjad Alfa Bravo Charlie Delta Echo Agar Komunikasi Nyambung
- Pohon Hujan Emas Laburnum Beracun Namun Membantu Orang berhenti Merokok
- Giant Rhubarb Daun Raksasa Gunnera Asal Brasil Manusia Nampak Seperti Kurcaci Jika berdiri dibawah Tanaman Ini
- Kena Batunya Saat Selebgram Mengalami Pelecehan Oleh Supir Taksi di Manado
- Gaya Pacaran di Jerman Tidak Malu Bermesraan ditempat Umum
- Efek Samping Booster Vaksin Pfizer BioNTech Muncul Infeksi Herpes Zoster
- Banjir Hujatan Ragil Mahardika di Podcast Deddy Corbuzier Berujung Take Down
- Tips Cara Cold Treatment Masa Dingin Umbi Bunga Hyacinth Agar Sukses Berbunga
- WASPADA Trik Baru Scammer Bule Penipu Cinta di Instagram Tahun 2022
- Menanam Maple dari Biji Kegiatan Berkebun yang Buang Waktu
- Kirain Kena Kasus Lagi Ternyata Vanessa Angel dan Suami Tewas Kecelakaan Mobil Anaknya Selamat
- 3 Tanaman dengan Satu Nama Kenapa Bunga Wijaya Kusuma dianggap Epiphyllum? Bikin Bingung Anak Cucu
Hai Messalin, Mawar yang kubeli dari Belanda malah rontok daun-daunnyanya, sekarang cuma ada ranting-rantingnya saja Huhuhu :-(. Mungkin salah juga lokasi penanamananya, terlindung dari matahari sih, padahal mawar harus kena paparan langsung matahari yang panas. Minggu lalu saya pindahkan dulu ke pot, masuk karantina :D.
Hai Aqomadin salam nge-blog juga ya xixixi :D.
bunga.. biskuit.. mau dong.. btw kak, mawarku udah kuajak ngomong.. keknya ada muncul bunganya tuh, tpai masih malu-malu hahahaaa… tapi serius, koq bisa gitu ya? bunga yang aneh 😀
Wah, mantap dah liburannya. Bikin pingin 🙂
url z1riders.wordpress.com is no longer available.
The authors have deleted this site. Update 08.01.2017
ajibbb betul ke luar neger…. salam newbi ngeblog mba
( link aqomadin.com dihapus karena domain tidak aktif lagi. 15.09.2016 )
Kempten termasuk wilayah Bayern, saya pengen suatu kali nanti jalan-jalan kesana. Bayern adalah daerah pegunungan, rumah-rumahnyapun mirip di Swiss ;-).
Saya ada teman di Kempten (Allgau) Jerman
Terima kasih mas Woyzer :).
Di Jerman ya mbak? selamat liburan, semoga menyenangkan
heheheee.. iya mbak….
jadi pingi liburan nih Mbak…
Yang penting sudah komen :).
hohohohoo..
koment gak jelas…..
maaf ya mbak…
Hahahah itu kamu sudah komen ko :).
saya gak tau harus koment apa Mbak….
Saya kuliah di Jakarta. Kenalan dengan suami melalui internet, trus saling suka (nyambung), nikah dan saya menetap di Jerman deh.
Wah, asiik bangett .. Mbak Nella ke Jerman kuliah ya? terus ceritanya bisa punya suami orang jerman gimana ?
Nabung .. nabung dan nabung .. saya dulu mikirnya juga apa bisa ya? eh tahun 2009 pertama kalinya keluar negeri. Yang penting punya mimpi dulu lalu berusaha dan kerja keras, oh ya berdoa juga penting dong ;-). Saya di Bad Rappenau, 1,5 jam-an dari dan ke bandara Frankfurt.
Kalau rencana mah gampang Mbak Nella, biaya-nya itu yang sering mengurungkan niat ..:D Desa apa namanya mbak ?
Buat rencana perjalanannya mau mengunjungi apa saja, jangan lupa mampir ke desaku ya ;-).
Mauuu .. pengen sekali kali ke Luar Negeri 😀
Yuk liburan bareng Massrois :D.
Ayooooo :D.
Bikin pengen aja nih .. 🙂
url masrois.wordpress.com is no longer available.
The authors have deleted this site. Update 20.01.2017
Pengennnn ke sanaaa…
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca ;-).
Yoi seru banget Nis :).
Foto dan tulisan yang menarik. Serasa ikut tur. Terima kasih sudah sharing.
seru y mbx