Konflik Rumah Tangga di Jerman

“.. Kalau kamu minum alkohol, kenapa saya tidak boleh?, kalau kamu sendiri merokok kenapa melarang saya merokok?, apa kamu boleh melakukan semuanya karena kamu kepala rumah tangga?”.

Itulah sepenggal kalimat pertengkaran rumah tangga di Jerman, yang saya lihat sendiri untuk pertama kalinya.

Sebelumnya saya cerita kalau suami saya (Frank) dan saya, kami akan liburan tahun baru ke Black Forest di Freiburg. Karena lokasinya berdekatan dengan rumah sahabat suami di Emmendingen, maka kami berkunjung dulu kesana. Malam tahun barupun kami lewati bersama keluarga teman suami saya tersebut.

Sebut saja teman suami saya namanya Doni, dan si wanita bernama Nancy (keduanya nama samaran ya). Jadi keduanya sudah lama tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan. Jangan heran di Jerman hal semacam ini adalah sah-sah saja. Keduanya sudah pernah menikah kemudian berpisah dan mereka mempunya anak-anak dari pasangan mereka masing-masing, tapi anak-anak tidak tinggal bersama mereka.

Doni dan Nancy baru mempunyai anak, usianya enam bulan. Karena hal ini juga kenapa suami dan saya mengunjungi mereka. Doni dan Nancy sama-sama seorang peminum, tiap hari berbotol-botol bir mereka habiskan bersama. Bir sudah ibarat air putih buat mereka (termasuk untuk sebagian besar orang Jerman). Selain bir, mereka berdua seorang perokok berat. Rokoknya yang kretek yang di linting sendiri pas mau ngerokok. Bau rokoknya bener-bener bisa sesak :(. Untunglah suami dan saya menginap di hotel.

Hari pertama, kalau merokok mereka akan ke kamar mandi, karena alasan ada putra mereka yang masih bayi, masah iya mau di kasih hisap racun?. Jadi mereka bolak balik ke kamar mandi untuk merokok, kamar mandinya ada ventilator, mesin pengisap udara.

Tadinya Frank dan saya mau jalan-jalannya tanggal 1 Januari. Paginya kira-kira jam 10 kami mampir ke rumah Doni, hanya untuk bilang „..selamat pagi“, dan berniat langsung pergi ke Black Forest. Ternyata Doni bilang kami harus makan siang bersama, karena sudah dipersiapkan.

Frank dan Doni bilang mau pergi setengah jam, ini sudah satu jam belum balik-balik. Katanya mau isi bensin, beli 1 krat bir dan 2 botol wine, dekat rumah. Si bayi menangis terus, si Nancy mulai senewen dan bicara macam-macam (masih saya anggap wajar).

Beberapa kali saya dengar bunyi sepatu suami, saya merasakan itu dia, tapi ko ga muncul-muncul di pintu ..

Nah entah ada angin apa, entah kesambet setan mana, si Nancy ko mulai nyerocos mengatakan berbagai hal. Mulai dari ngedumel omanya Doni yang berkunjung tiap hari tapi tidak mau ngobrol dengan dia, lalu bayinya mulai nangis, ya saya gendong deh sambil berusaha menenangkan. Anaknya nangis, membuat si Nancy sedih, ya wajarlah, sama seperti adik saya di Jakarta, kalau anaknya menangis melulu malah ibunya ikutan nangis. Saya belum tahu ya soalnya kan belum punya bayi :D.

Ketika di hotel, baru suami cerita, sebenarnya dia dan Doni pergi tidak lama, lalu mereka mampir ke tetangga dan ngobrol lama disana, si Doni merokok dan minum bir bersama si tetangga.

Nancy membuka 1 botol wine yang baru di beli, saya di kasih satu gelas, Frank tidak minum karena nantinya harus menyetir mobil. Nancy terus bicara dan bicara makin ngelantur, betapa dia lelah menggurus bayi sekaligus rumah tangga. Doni yang awalnya heran pulang ko disemprot malah terpancing dan membalas perkataan Nancy, lah mereka jadi adu mulut. Padahal pas Doni mau pergi, Nancy memeluk dan mencium mesra Doni loh!.

Wine saya sudah habis, begitu pula si Nancy dan dia meraih botol wine kembali untuk menuangkan ke gelas dia dan saya. Tiba-tiba botol wine di rampas Doni, maksudnya supaya Nancy berhenti minum. Nancy bilang “kalau begitu kamu juga jangan minum bir”. Mereka berdua berebutan botol bir dan akhirnya tumpahlah dan berantakan.

Saya katakan ke Nancy, saya tidak minum lagi, satu gelas cukup. Saya rampas botol wine yang dipegang Nancy dan dan bergegas berlari ke kamar mandi dan akhirnya bisa mengunci pintunya. Lalu saya buang isi botol ke dalam kakus.

Saya kembali ke ruang tamu, ternyata Doni dan Nancy merokok di depan bayi mereka. Walaupun jendela dibuka, tetap saja asap dari rokok membuat sesak. Frank dan saya sudah mencoba melarang tapi apa mau dikata mereka tidak mendengarkan kami.

Doni dan Nancy tidak bekerja. Doni sudah pensiun dini, karena kesehatannya tidak mendukung lagi untuk bekerja, padahal usianya belum 50 tahun. Jadi tiap bulan Doni sudah dapat uang pensiun.

Nancy kelahiran tahun 79, dulu dia pernah mengikuti kuliah tapi tidak selesai karena ketergantungannya pada alkohol. Dia pernah bekerja tapi tidak lama, apa lagi kalau bukan karena alkohol. Nancy sudah pernah masuk rumah sakit untuk rehabilitasi karena ketergantungan alkohol, sayangnya dia mengulang lagi dan lagi kembali ke alkohol, walaupun dia sering berjanji pada Doni untuk berhenti minum, ternyata sampai sekarang belum terlaksanakan.

Nancy sering berurusan dengan polisi karena kalau mabuk sering bikin ulah di lingkungannya, tetangga melapor sehingga datang polisi. Doni menunjukkan ke Frank surat dari polisi. Beberapa waktu lalu Nancy berkelahi dengan tiga polisi, dan beberapa surat lain yang mengenai masalah mereka.

Karena tidak jadi ke Black Forest maka suami mengajak saya berkeliling sekitar rumah Doni, supaya bisa melihat pemandangan sekitar. Walau dalam keadaan mabuk, Nancy ikut serta, begitu juga dengan bayinya.

Sepanjang jalan Nancy menceritakan keburukan-keburukan Doni. Sambil terhuyung-huyung dia mendorong kereta bayinya. Frank juga mendorong keretanya, tangan kanan Nancy menggengam erat lengan kiri Frank. Frank bilang semoga Nella tidak cemburu, ko cemburu dengan orang mabuk toh :D.

Kira-kira 500 meter dari rumahnya, Nancy berhenti, dan memencet bel, dia bilang itu rumah temannya, lalu temannya berbicara melalui radio penghubung di pintu. Nancy bertanya “ada bir atau wine kah, Nella dan saya mau mampir dan nih” langsung saya bilang “ehh saya tidak mau minum loh! Hanya mau jalan-jalan sebentar keliling kompleks”.

Seorang wanita paruh baya keluar, Frank kenal dengan wanita tersebut. Nancy tetap merengek minta bir atau wine. Frank dan wanita paruh baya tersebut bikin kode dengan mata, maksudnya supaya jangan sampai masuk rumah dan dikasih minum. Saya ajak Nancy jalan kembali sambil mendorong kereta bayi. Frank dan wanita paruh baya bersembunyi di balik tembok dan membahas mengenai keadaan Nancy. Nancy jadi marah, dan sambil terhuyung-huyung menghampiri mereka.

Kami lanjut jalan lagi, di ujung jalan Nancy minta berhenti, dia bilang mau ambil jaketnya yang ada di rumah temannya, saya bilang saya tidak mau masuk. Nancy bilang jangan cerita ke Doni kalau dia mampir ke rumah temannya, nanti Doni marah. Akhirnya kami janjian bertemu dalam waktu 20 menit. Frank dan saya sambil mendorong kereta bayi, kami keliling kompleks. 20 menit kemudian kami kembali ke tempat sebelumnya untuk bertemu Nancy. 10 menit kami tunggu Nancy tidak kunjung tiba. Udara hari itu sangat dingin, angin bertiup kencang. Akhirnya kami kembali ke rumah Doni. Doni sedang mencuci piring dan merapikan rumah.

Jam enam sore bel berbunyi, ternyata Nancy pulang, tapi tidak sendiri, dia datang bersama dua temannya, pria dan wanita. Si pria naik ke tangga rumah Doni dengan terhuyung-huyung dan bicara ngelantur, dia membawa dua botol wine. Si wanita tampaknya baik-baik saja. Nancy mabuk tingkat tinggi.

Saya mengajak suami kembali ke hotel karena saya tidak suka berada dilingkungan orang-orang sedang mabuk. Keesokkan harinya Doni bilang kalau teman-teman Nancy baru pulang jam enam pagi, mereka bicara terus hingga pagi hari.

Frank dan saya kira, Nancy hanya alasan saja mengatakan mau mengambil jaket dirumah teman, pasti dia minum bersama kedua orang tersebut. “Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik”. Berteman dengan pemabuk ya jadi pemabuk juga deh kalau tidak kuat iman.

Saya bilang ke suami saya, saya mau tulis apa di blog saya, saya sudah terlanjur cerita di blog kalau kita akan jalan-jalan ke Black forest, tapi saya hanya dapat foto penginapan dan beberapa foto di Emmendingen. Lalu suami bilang “ya sudah cerita saja mengenai kehidupan di Jerman ini”. Ah sebenarnya saya pengennya tulis yang indah-indah dan bagus loh.

Frank dan Saya berfoto dengan Anak Teman Kami. Gendong anak Orang lain dulu siapa tahu ketularan bisa punya anak sendiri

Frank dan Saya berfoto dengan Anak Teman Kami. Gendong anak Orang lain dulu siapa tahu ketularan bisa punya anak sendiri

 

*Judul awal tulisan ini Gagal ke Black Forest, saya sadar sih ga nyambung dengan isinya, dikomentari juga oleh Bung Iwan jadi saya ubah judulnya, supaya pas dengan isinya ;-).

 

Oh ya kartupos untuk beberapa sahabat blogger sudah saya kirimkan ya, tapi maafkan tidak dari Black Forest, namun saya kirim dari kantor pos dekat rumah ;-).

Tulisan Terkini

77 Comments

  1. pursuingmydreams July 13, 2013
  2. Ria July 13, 2013
  3. pursuingmydream February 7, 2013
  4. bundamuna February 7, 2013
  5. Alid Abdul January 23, 2013
  6. pursuingmydream January 22, 2013
  7. Alid Abdul January 22, 2013
  8. pursuingmydream January 21, 2013
  9. Alid Abdul January 21, 2013
  10. pursuingmydream January 16, 2013
  11. Ceritaeka January 16, 2013
  12. pursuingmydream January 13, 2013
  13. h0tchocolate January 13, 2013
  14. pursuingmydream January 13, 2013
  15. Titik Asa January 13, 2013
  16. pursuingmydream January 13, 2013
  17. Titik Asa January 13, 2013
  18. pursuingmydream January 12, 2013
  19. marwanti January 12, 2013
  20. cumakatakata January 11, 2013
  21. pursuingmydream January 11, 2013
  22. ardika January 11, 2013
  23. cumakatakata January 11, 2013
  24. pursuingmydream January 11, 2013
  25. pursuingmydream January 11, 2013
  26. Lalu Abdul Fatah January 11, 2013
  27. chrismanaby January 11, 2013
  28. ardika January 11, 2013
  29. Bung Iwan January 11, 2013
  30. pursuingmydream January 10, 2013
  31. pursuingmydream January 10, 2013
  32. pursuingmydream January 10, 2013
  33. pursuingmydream January 10, 2013
  34. pursuingmydream January 10, 2013
  35. pursuingmydream January 10, 2013
  36. pursuingmydream January 10, 2013
  37. Lalu Abdul Fatah January 10, 2013
  38. ichans January 10, 2013
  39. Lutfi Retno Wahyudyanti January 10, 2013
  40. nh18 January 10, 2013
  41. chrismanaby January 10, 2013
  42. Riri January 10, 2013
  43. rowmanisme January 9, 2013
  44. pursuingmydream January 9, 2013
  45. pursuingmydream January 9, 2013
  46. pursuingmydream January 9, 2013
  47. pursuingmydream January 9, 2013
  48. pursuingmydream January 9, 2013
  49. pursuingmydream January 9, 2013
  50. pursuingmydream January 9, 2013
  51. pursuingmydream January 9, 2013
  52. Wong Cilik January 9, 2013
  53. pursuingmydream January 9, 2013
  54. pursuingmydream January 9, 2013
  55. kayka January 9, 2013
  56. Riri January 9, 2013
  57. sulunglahitani January 9, 2013
  58. ainulharits January 9, 2013
  59. ded January 9, 2013
  60. danirachmat January 9, 2013
  61. Dinni January 9, 2013
  62. Chelle Handojo January 9, 2013
  63. ditawidodo January 9, 2013
  64. pursuingmydream January 9, 2013
  65. nyonyasepatu January 9, 2013
  66. pursuingmydream January 8, 2013
  67. Ilham January 8, 2013
  68. pursuingmydream January 8, 2013
  69. bebe' January 8, 2013
  70. pursuingmydream January 8, 2013
  71. Andy Batee January 8, 2013
  72. pursuingmydream January 8, 2013
  73. Deny Setiyadi January 8, 2013
  74. pursuingmydream January 8, 2013
  75. pursuingmydream January 8, 2013
  76. hennypuji January 8, 2013
  77. monda January 8, 2013
error: Content is protected !!